Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sekali Berbohong, Ibarat Porselen yang Sudah Pernah Pecah

19 September 2019   19:48 Diperbarui: 19 September 2019   20:02 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi : Twipu.com

Kendaraan Mengeluarkan Asap

Dengan perasaan mantap, saya mengemudikan kendaraan dengan didampingi  istri. Sedangkan anak anak duduk di bagian belakang. Mendekati tengah malam, hujan turun sangat lebat.

Maka saya memperlambat kendaraan karena penglihatan terhalang dengan wiper yang bergerak menghapus kaca. Tiba tiba tampak asap mengepul di bagian depan kendaraan. Tentu saja saya kaget karena Sedan Soluna yang saya kemudikan belum setahun kami beli dalam keadaan baru seratus persen apalagi baru saja diservis di bengkel.

Saya pinggirkan kendaraan dan mematikan mesin kendaraan dan menarik rem tangan dan lari keluar kendaran untuk membuka kap kendaraan. Asap hitam tampak memenuhi bagian depan kendaraan disertai bau hangus.

Setelah memastikan tidak ada api yang menyala, saya berlari masuk ke kendaraan dengan pakaian basah kuyup. Lokasi di mana kendaraan terpaksa berhenti, sesungguhnya bukan tempat berhenti yang aman, karena sepi dan jauh dari perkampungan,apalagi hanya berjarak beberapa meter dari kendaraan adalah kuburan umum. Tapi saya sama sekali tidak mengatakan kepada istri dan anak anak,agar mereka tidak merasa terganggu.

Saya kunci kendaraan dan hanya membuka kaca jendela sedikit, agar ada sirkulasi udara. Akibatnya, hujan terus masuk lewat kaca yang terbuka dan membuat tubuh saya menggigil sepanjang malam, walaupun sudah mengenakan jaket.

Saya sama sekali tidak tidur karena pada waktu itu, sering terjadi perampokan. Syukurlah, ketika matahari terbit, saya mencoba menghentikan sebuah kendaran yang lewat  dan ternyata pengemudinya kenal baik dengan saya, yakni pak Sofian.

Ia segera menghentikan  kendaraannya. Membuka kap kendaraan dan memeriksa. Ternyata dari alat pengukur, olie kendaraan kering,. Teman saya mengerti kendaraan dan memeriksa di kolong kendaraan, rupanya penutup oli tidak ditutup rapi, sehingga oli terus mengalir dan mengering dan menyebabkan kendaraan mengeluarkan asap. 

Pak Sofyan, berbaik hati membantu membelikan Oli di pompa bensin terdekat di sana, dan sekitar 2 jam kemudian kembali dan membantu mengisi dan mengunci penutup Oli  dengan alat pengunci.

Menelpon Pemilik Bengkel 

Syukurlah, setelah itu kendaraan melaju tanpa hambatan,hingga tiba di Jakarta.  Saya langsung menelepon Pemilik Bengkel.yang sesungguhnya  sudah merupakan teman lama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun