Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Merah Putih di Tempat Sampah Tidak Ada yang Peduli, Mengapa?

26 Agustus 2019   12:51 Diperbarui: 26 Agustus 2019   16:23 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ket. foto : dijepret dari camera saku merk :'samsung " di jalan H.Uung/dokumentasi pribadi

Heboh Mengenai Bendera Merah Putih di Selokan

Belakangan ini terdapat foto maupun berita mengenai "Bendera Merah Putih yang disebut dibuang ke selokan". Tapi saya tidak ingin membahas masalah ini, karena tidak tahu apa yang sesungguhnya terjadi dan juga tidak ingin terlibat dalam hal hal berbau politik. Yang ingin dikedepankan dalam tulisan ini, adalah mengapa sewaktu Bendera Merah Putih, dengan sengaja dipancangkan di tempat sampah, sama sekali tidak ada reaksi dari masyarakat dan aparat setempat? Bahkan tulisan ini mungkin dianggap sama sekali tidak berbobot dan hanya tulisan recehan, sehingga tidak mendapatkan label apapun.

Untuk jelasnya, saya kutip sebagian dari tulisan tersebut, yakni yang berjudul:

Bendera Merah Putih di Tumpukan Sampah

Sudah sejak beberapa hari lalu, setiap kali melewati kali yang penuh tumpukan sampah di sepanjang jalan Utan Panjang, menyambung ke ruas jalan H. Ung, ada pemandangan yang langsung menghujam ke jantung. Mengapa? Karena di pecomberan, di mana menumpuk sampah sampah, terlihat Bendera Merah Putih dipancangkan di sana! Seandainya bendera kita dilecehkan oleh negara lain, kita pasti akan sangat berang dan protes, tapi ternyata bangsa Indonesia sendiri, dengan sengaja melecehkan sang Saka Merah Putih! Karena mustahil tiang bendera meloncat dan terpancang dengan sendirinya di sana. Padahal daerah ini masih termasuk wilayah Jakarta Pusat. Hanya beberapa ratus meter dari Kemayoran, yang merupakan daerah perumahan elit. Sesudah tiga hari, ternyata Sang Saka Merah Putih masih terhujam di lumpur comberan. Ada banyak petugas kebersihan tata kota yang sedang bekerja dan herannya tak seorangpun yang tergugah untuk mengangkat dan memindahkannya. Ataukah sudah begitu parahnya mental sebagian warga DKI?

Salah seorang Kompasianer yang peduli memberikan reaksi yang spontan:

Dwi Raditya Primarianto 

Yth Pak Tjip.
Ijin picturenya saya copy untuk di share ke teman SUDIN Kebersihan (kec. Terkait lokasi) boleh?
Jadi kalau sampahnya bersih Benderanya bisa diangkat.
Namanya usaha saya patut coba ya Pak.
Saya termasuk warga Provinsi DKI NKRI. ( jadi malu.)
Salam Hangat

Sama Sama Bendera Merah Putih. Tapi Beda Reaksi

Sebagai satu dari antara 250 juta orang Indonesia, yang kebetulan tinggal jauh dari tanah air, saya sangat sedih menyaksikan Sang Saka Merah Putih yang seharusnya mendapatkan tempat terhormat, tapi ternyata dipancang di tumpukan sampah. Selama berhari-hari saya lewat di  jalan yang sama, ternyata tidak ada seorangpun yang mau memindahkan Bendera Merah Putih tersebut. Sempat saya hentikan kendaraan di tepi selokan, dengan niat ingin mengambil bendera di selokan tersebut. Namun terpikir oleh saya, jangan-jangan saya yang dikeroyok, karena dianggap melecehkan bendera Merah Putih, karena mengambil sesuatu yang bukan milik saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun