Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Kita Semua Bersaudara" Bukan Slogan Kosong

21 Agustus 2019   07:46 Diperbarui: 21 Agustus 2019   07:57 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ket.foto:anak anak Papua ini,Silvia,Diana dan Glory,adalah juga anak anak kita/dokpri

Mengaplikasikan Dalam Kehidupan Nyata

Mudah mudahan kalimat "Berdasarkan pengalaman pribadi" tidak membuat orang yang membaca tulisan ini menjadi jenuh, apalagi sampai mual mual. Karena secara alami, seorang kakek atau nenek suka bercerita. 

Bahkan tidak jarang merasa "sok" tahu, karena sudah mengalami perjalanan hidup ,dari mulai yang pahit getir ,hingga berbagai pengalaman menyenangkan. 

Nah, karena sudah terlalu banyak yang "menjual" kemiskinan dan penderitaan, maka kali ini saya mencoba menawarkan pengalaman yang menyejukan hati, yakni indahnya mengaplikasikan "Kita Semua Bersaudara"

ket,foto: anak anak di Bali ini,adalah juga anak anak kita/dokpri
ket,foto: anak anak di Bali ini,adalah juga anak anak kita/dokpri
Senang Bersahabat Dengan Anak Anak

Kalau ketemu dengan sesama Opa Oma, ya ceritanya tidak seru.karena sama sama memiliki pengalaman yang itu ke itu juga, yakni bagaimana dulu hidup morat marit, masalah keluarga,masalah anak cucu dan semuanya, yang hanya akan membuat kening yang sudah keriput,semakin keriput lagi. 

Bertemu dengan anak anak dan melihat senyum manis mereka.seakan berhadapan dengan bidadari kecil.Senang dan menyejukan hati. 

Pandangan mata mereka yang jernih, bebas dan damai. Mereka tidak tahu apa artinya sara ,apalagi kebencian.Dalam hati mereka hanya ada satu yakni "Kasih sayang yang tulus"

Pertama kami ke Tanah Papua dan menginap di Mess Dinas Sosial di Abepura,maka yang saya temui adalah 3 orang bidadari mungil ini. 

Awalnya mereka ragu mendekati saya.Yang paling besar, mencoba bertanya:"Eee boleh panggil Opa?"  Pertanyaan ini,membuat hati saya terenyuh ,saya tidak tahu menjelaskan dengan kata kata. 

Saya lalu berjongkok dan memeluk mereka bertiga,yakni Diana,Silvia dan Glory" ,yang berumur sekitar 5 -6 tahun. Saya ajak mereka bernyanyi "....Padamu negeri ...kami berjanji.......Padamu negeri..jiwa raga kami...... ".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun