Ditulis Bukan Untuk Pamer Pencapaian
Tulisan ini sama sekali tidak bermaksud untuk pamer pencapaian. Karena falsafah hidup saya adalah "Apa yang bagi kita merupakan sesuatu yang dibanggakan, boleh jadi bagi orang lain, hanyalah uang recehan tak berarti." Karena sudah memahami falsafah tersebut, maka tentu saya tidak ingin mempermalukan diri sendiri dan keluarga dengan membanggakan diri, bahwa kami sudah mencapai ini dan itu.Â
Satu satunya alasan menuliskan secuil pengalaman hidup pribadi adalah dengan harapan, semoga ada manfaatnya bagi orang banyak agar kelak berhasil menjadi kan impiannya menjadi sebuah kenyataan.
Berani Bermimpi Besar
Banyak orang yang malu dan tidak berani untuk bermimpi besar,dengan  berbagai alasan, antara lain:
- Merasa diri terlalu muda
- Merasa diri sudah terlalu tua
- Bukan sarjana
- Tidak punya modal
- Tidak mau neko neko
- Dan seterusnya
Pada waktu hidup kami masih morat marit dan saya dengan berani menceritakan mimpi saya bahwa dalam waktu 10 tahun saya akan memiliki rumah dan kendaraan pribadi, saya dijadikan bahan olok olokan oleh orang sekitar. Bahkan ada yang geleng geleng kepala dan menengok saya dengan perasaan iba hati karena mengira saking susahnya hidup, saya sudah menjadi sinting.
7 Tahun KemudianÂ
Tujuh tahun kemudian, dari profesi sebagai Penjual kelapa di Pasar Tanah Kongsi, saya sudah menjadi Pengusaha dan sudah bisa membangun rumah di jalan Kampung Nias I/14 A di kota Padang. Masih  merupakan rumah semi permanen dan kendaraan masih kendaraan bekas. Akan tetapi empat tahun kemudian, kami sudah mampu membangun rumah permanen di Komplek Wisma Indah I di Ulak Karang dan mobil kami adalah Soluna yang masih terbungkus dengan plastik.
Semua orang yang awalnya menertawakan kami terdiam karena kami membuktikan bahwa bila Tuhan mengizinkan dan kita mau kerja keras, suatu waktu impian akan menjadi kenyataan.
Impian Keliling Dunia
Ketika kembali saya bercerita tentang impian kami untuk jalan jalan keliling dunia, maka kembali orang sekeliling saya tertawa.