Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ada Jalan Aman, Mengapa Berjalan di Pinggir Tebing?

16 Juli 2019   07:00 Diperbarui: 16 Juli 2019   07:21 622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi:idn.times.com

Pelajaran Hidup Yang Sering Diabaikan 

Untuk mencapai tujuan kita, maka tentu saja ada jarak yang harus ditempuh, yakni  dari tempat dimana kita berada  hingga tiba di destinasi .Kalau jaraknya dekat dapat ditempuh dengan berjalan kaki atau naik sepeda, bilamana jarak untuk dapat mencapai tujuan kita jauh,maka orang menggunakan kendaraan.

Ada dua pilihan,yakni mengambil jalan yang sudah merupakan fasilitas untuk umum ,aman dan nyaman atau memilih jalan pintas ,yang melalui tebing yang curam,serta licin dan  menantang maut. Setiap orang yang berpikiran waras,pasti akan memilih jalan aman, Dengan prinsip hidup sederhana :" Kalau ada jalan aman,mengapa memilih jalan yang berbahaya?

Kilas Balik Dalam Kehidupan Dibidang Lain

Pelajaran hidup yang sangat sederhana dan mudah dicernakan diatas ternyata tidak serta merta diaplikasikan dalam bidang kehidupan di bidang lain,yakni ketika merasa diri kaya, hebat dan memiliki jabatan penting,banyak orang yang lupa diri dan melupakan prinsip hidup sederhana tersebut diatas Sesungguhnya semua orang sudah tahu dan memahami, bahwa di dunia ini, tidak ada jabatan yang abadi. Tapi karena sedang berada dalam posisi yang menentukan,orang seringkali lupa diri.   

Atau kita merasa kaya dan mampu membeli apa saja.sehingga merasa tidak lagi membutuhkan bantuan orang lain. Padahal ,di luar diri kita ,masih teramat banyak orang yang jauh lebih hebat dan lebih kaya dari diri kita.  jangan lupa, apa yang bagi kita begitu membanggakan,bagi orang lain,mungkin hanya uang recehan saja.

Keangkuhan Diri Mengantarkan Kita Ke Pinggir Tebing

Sehebat apapun posisi  atau  sepenting apapun kedudukan kita pada saat ini, atau sekaya apapun kita, syukurilah, tetapkan rendah hati.  Karena bila kita rendah hati,maka ibarat orang berjalan di jalan datar, bila suatu waktu, entah karena apa,kita tergelincir dan terjatuh,maka secara serta merta bisa bangkit berdiri dan berjalan lagi. 

Tapi bila kita sudah menempatkan diri kita ditempat yang tinggi,karena kesombongan diri,adalah ibarat orang yang berjalan dipinggir tebing yang curam. Suatu waktu kita tergelincir dan jatuh,maka segalanya akan berakhir

Memiliki Harta Yang Tidak Akan Habis Hingga 7 Turunan? Jangan Takabur!

Sekilas saya tulis kisah yang terjadi di kampung halaman saya .Ada orang kaya yang sesumbar mengatakan,bahwa harta yang dimilikinya tidak akan habis dimakan hingga tujuh turunan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun