Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hubungan Guru dan Murid Tidak Berakhir Ketika Mereka Lulus

20 Juni 2019   19:24 Diperbarui: 20 Juni 2019   19:29 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ket.foto: makan bersama mantan murid di RM Sari Minang di Jakarta/dok,pri

Asal Saja Kita Memahami Cara Merawat Hubungan Baik

Menjadi guru bukan hanya sekedar mengajarkan ilmu,melainkan sekaligus menjalin hubungan yang baik. Sehingga hubungan antara guru dan murid tidak terputus,begitu murid murid naik kelas ataupun lulus ujian. Akan tetapi tentu ada caranya yang harus dipenuhi,sehingga dalam hati mereka kita tetap adalah guru mereka, kendati waktu berlalu belasan bahkan puluhan tahun kedepan. 

Sesungguhnya resepnya sangat sederhana,yakni melakukan pendekatan secara pribadi. Setiap ada kesempatan, saya memanggil salah seorang anak yang termasuk nakal di dalam kelas, bukan untuk dimarahi,melainkan untuk diberikan pengertian, mengapa tadi ia dimarahi. "Laila,tadi kamu saya marahi,karena kalau ketika saya sedang menjelaskan pelajaran dan kamu main main, yang rugi siapa?" 

dokpri
dokpri
Laila terdiam dan menjawab perlahan:"Saya pak" Nah, kalau saya biarkan kamu bermain main,kelak kalau semua teman kamu naik kelas dan kamu harus tinggal kelas ,bagaimana rasanya?" Laila kembali terdiam dan menunduk. Dan sesaat kemudian,ia menyalami saya dan mengatakan:"Saya minta maaf pak . Lain kali saya tidak lakukan lagi " Tampak air mata menggenang di pelupuk matanya,karena menyadari bahwa saya memarahi dirinya adalah semata mata demi untuk kepentingan dirinya sendiri. Sejak saat itu ,Laila berubah total ,bahkan ketika menerima rapor,angkanya termasuk yang paling tinggi dalam mata pelajaran yang saya berikan.

Baru baru ini, saya dapat pesan dari facebook. :"Bapak masih ingat saya? Saya adalah Laila,murid bapak di SMP Pius yang paling nakal .Boleh saya telpon pak ?" Tentu saja sebuah surprise bagi saya, karena saya mengajar di SMP Pius pada tahun 70 an, jadi berarti sudah hampir setengah abad berlalu, tapi muris saya masih ingat pada saya. Langsung saya jawab:" Ya boleh Laila,tapi sebaiknya telpon menggunakan WA,karena  telpon dari Indonesia ke Australia sangat mahal.

Selang beberapa saat ,telpon menyambung. Kami bercerita hilir mudik dan kaget  mendengar bahwa Laila sudah punya 6 cucu . Bapak tahu usia saya sekarang berapa ?  70 tahun  pak ! hahaha.. Karena ketika Bapak mengajar dulu, bapak berusia 2 7 tahun dan saya waktu itu di kelas 3 sudah berusia 20 tahun.Jadi selisih usia kita 7 tahun.."

ket,foto: Harifuddin Lalo ,bersama keluarga/dok.pri
ket,foto: Harifuddin Lalo ,bersama keluarga/dok.pri
Perlakukan Murid Murid Dengan Tulus Hati,Maka Mereka Akan Ingat Kita Seumur Hidup

Begitu juga dengan murid murid saya di SD St.Fransiskus di Padang,kini rata rata mereka sudah berusia 63 -64 tahun .Kami sudah 3 kali mendapatkan kesempatan makan bersama dirumah makan Padang.  Ketika kalinya,saya sama sekali tidak diberikan kesempatan untuk membayar bon makanan,bahkan dikasih oleh oleh dan angpau .

ket,foto: bersama murid saya di SMP Pius,tahun 70 /dokpri
ket,foto: bersama murid saya di SMP Pius,tahun 70 /dokpri
Hubungan yang tak lapuk dek hujan dan tak lekang dek panas ini,tentu saja tidak datang begitu saja,Semuanya tergantung pada cara kita sebagai seorang guru memperlakukan mereka. Karena apa yang mereka rasakan  dari sikap kita terhadap mereka,akan tertanam di lubuk hati mereka yang terdalam dan tak akan pernah dilupakan.

Sungguh ,sebuah kebahagiaan tersendiri, meskipun sudah puluhan tahun terpisah dan komunikasi terputus,namun murid murid kita ternyata mau  berusaha untuk dapat kontak dengan diri kita,bahkan sangat ingin bisa bertemu. Untuk mencapai semuanya ini,syaratnya hanya satu,yakni :"Speech from your heart" Berbicaralah dari hati ke hati dengan mereka. Tunjukan bahwa kita sesungguhnya menyayangi mereka,namun tidak ingin mereka tinggal kelas,karena itu kita marah,bila mereka tidak memperhatikan pelajaran.

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun