Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Orang Cerdik Memiliki Karakter "Tajam Sebelah"

20 Juni 2019   05:20 Diperbarui: 20 Juni 2019   05:41 950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.quoteambition.com/

Hanya Mau Menolong ,Bila Menguntungkan Dirinya

Kita semua memahami  arti serta makna yang terdapat dalam quote diatas. Yang dapat diterjemahkan secara bebas :"Sahabat palsu tak ubahnya bagaikan bayangan .Yang selalu ada dimanapun kita berada,selama matahari bersinar. Tetapi begitu hari mulai gelap,maka ia akan menghilang"

Quote ini,secara tidak langsung memberikan gambaran,bahwa persahabatan berdasarkan kepentingan bisnis atau politik,adalah merupakan persahabatan semu. Bila saling menguntungkan, maka hubungan terus berlanjut.Tapi begitu salah satu tidak merasa diuntungkan lagi, maka hubungan  menjadi renggang dan putus.Karena itu dikenal kalimat: "Dalam bisnis dan politik.tidak ada sahabat sejati,yang ada hanyalah kepentingan sesaat".

 Akan tetapi pada kenyataannya,bukan hanya tipe "mitra bisnis" dan "mitra politik" saja yang bersifat kepentingan sesaat,tapi masih ada lagi hubungan persahabatan semu yang mungkin sering luput dari perhatian kita. 

Dalam hubungan persahabatan, yang bukan berdasarkan kepentingan bisnis,maka  antara sesama sahabat adalah biasa saling tolong menolong, tanpa memperhitungkan untung dan ruginya. Misalnya,ada kalanya kita yang mentraktir sahabat kita dan di lain waktu mungkin sebaliknya kita yang ditraktir. Atau kalau kondisi ekonomi cukup memadai, boleh jadi kita yang mentraktir dalam setiap pertemuan. Bahkan kalau sahabat kita membutuhkan bantuan, maka tanpa memperhitungkan waktu yang akan digunakan ,biaya transportasi dan sebagainya,maka dengan ikhlas kita akan datang menolong. 

Begitu juga sebaliknya,secara timbal balik. Tanpa merasa terbeban karena memang sejak dari awal menjalin hubungan persahabatan, sama sekali tidak memikirkan akan mendapatkan suatu keuntungan secara materi.

Tajam  Sebelah Dalam Hitung Hitungan

Salah satu hubungan persahabatan semu adalah bila kita menjalin hubungan persahabatan dengan orang orang yang cerdik. Cerdik dalam konotasi yang negatif,yakni orang yang hanya memikirkan  kepentingan diri sendiri. Orang yang  cerdik sangat sulit untuk menerima sesuatu yang berbeda dengan dirinya karena menurut pemahamannya kebenaran itu hanyalah sebatas dari apa yang diketahuinya. 

Selain itu, logikanya tidak dapat menerimanya sebagai sebuah kebenaran. Karena ia merasa dirinya pintar.maka segala sesuatu yang berada diluar kemampuan berpikirnya dianggap tidak benar dan tidak mampu untuk menerimanya.

Kalau dianalogikan adalah ibarat tram yang hanya bergerak di jalur yang sudah dikhususkan baginya. Begitu jalur akan melengkung atau terputus, maka tram akan terhenti atau terbalik. Karena kegiatannya sudah terprogram dan tram hanya mampu bergerak dan berjalan sesuai jalur yang sudah ditetapkan baginya. 

Orang yang cerdik adalah ibarat pisau tajam sebelah. Dalam hal hitung-hitungan terhadap orang lain, orang cerdik sangat tajam perhitungannya hingga sampai ke detailnya. Tapi bila menyangkut pengeluaran diri, maka pisaunya tiba-tiba menjadi tumpul dan tidak dapat digunakan. Orang cerdik sering mengalami amnesia tiba-tiba bila menyangkut pengeluaran pribadi.  

Tapi bilamana berkaitan dengan sesuatu yang menghasilkan bagi dirinya, maka ia menjadi sangat hafal segala sesuatu hingga ke detail sekecil apapun. Dalam upaya mendapatkan keuntungan bagi dirinya sendiri, maka orang yang cerdik,tidak akan peduli apakah orang lain akan menjadi korban atau dirugikan. 

Bahkan seandainya yang dirugikan adalah sahabat baiknya sendiri, maka ia akan tega melakukannya. Saya sudah mengalaminya berkali kali bahwa orang cerdik hanya bertindak searah, yakni bila menguntungkan bagi dirinya sendiri. Penuh dengan trik-trik yang tidak diduga, termasuk tipu muslihat, politik,dan kecurangan. Tega melakukan apapun yang tidak terpikirkan oleh kita.

Semoga tulisan ini dapat menjadi pengingat dan sekaligus menjadi catatan penting dalam hidup, bahwa berteman dengan orang yang tidak pernah duduk dibangku pendidikan jauh lebih baik dan aman,ketimbang bersahabat dengan orang cerdik. Belajar dari pengalaman diri sendiri tentu saja sangat baik karena pengalaman adalah guru yang terbaik dalam hidup ini, 'Tapi lebih bijaksana lagi bilamana kita tidak hanya belajar dari pengalaman diri sendiri, tapi juga dari pengalaman hidup orang lain agar tidak perlu membayar uang sekolah yang sangat mahal dan menyakitkan.

Ditulis berdasarkan pengalaman hidup pribadi,dengan harapan akan  dapat menjadi masukan yang berharga bagi orang banyak,agar hati hati dalam memilih teman.

 

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun