Saya mencoba membuka mata perlahan-lahan dan orang yang pertama saya lihat adalah wajah wanita yang telah mendampingi hidup saya dalam suka dan dalam duka.
Rasanya sebuah kebahagiaan yang tak terlukiskan. Lina, istri saya, langsung memeluk dan mencium tangan saya dan kembali air matanya berderai,
Tapi air mata yang sekarang adalah air mata kebahagiaan, karena operasi saya berjalan dengan baik dan saya selamat. Rasa syukur yang gemuruh memenuhi seluruh relung hati yang tidak mungkin dapat dilukiskan dengan kata kata.Â
Kejadian ini sudah lama berlalu tapi merupakan pelajaran hidup yang terpateri dalam hati dan jiwa dan menjadikan saya semakin rendah hati.
Tjiptadinata Effendi