Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Lebih dari Seribu Jenis Barang Diskon 50 Persen!

15 Mei 2019   19:14 Diperbarui: 15 Mei 2019   19:36 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kami sudah memutuskan tidak akan membeli barang barang yang tidak sungguh sungguh kami butuhkan,walaupun harganya dijual dengan diskon 50 persen. Karena itu kami fokus berbelanja daging, biskuit,kelengkapan mandi ,kacang panjang dan buncis yang sudah dibekukan dan aneka ragam barang lainnya sebelum menuju ke kasir,tampak ada Ice Cream yang juga separuh harga. Maka langsung tangan saya menyambar Ice Cream yang 1 kilogram,lumayan ntar dirumah kami habiskan berdua. 

Lumayan,satu trolley penuh barang belanjaan ,kami bisa berhemat hampir separuh harga .Dalam hitungan,dengan mengeluarkan uang senilai untuk persiapan satu minggu belanja dapur.kini terbeli barang yang sama ,untuk persiapan selama dua minggu kedepan. Untuk pembayaran,pembeli bisa memilih,bayar sendiri melalui automatic machine atau melalui kasir. 

Hingga kami meninggalkan lokasi,ternyata masih banyak kendaraan yang baru parkir,mungkin mereka baru pulang kerja atau baru dapat berita,bahwa ada mega diskon di Woolworth

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
*) Catatan Tambahan

Saya pernah iseng menanyakan kepada salah seorang karyawan disana,apakah tidak ada pembeli yang sudah ambil barang, terus hanya membayar sebagian dan langsung pergi? Jawabannya,mungkin saja ada satu dua orang yang berbuat begitu,tapi nilainya tidak berarti. 

Hal ini disebabkan ,karena sejak dari kecil mereka sudah terdidik untuk berlaku jujur,sehingga sudah mendarah daging ,ketika menjadi dewasa. Hal ini dapat disaksikan ketika berada di berbagai Club sosial kalaupun ada minuman kopi gratis,mereka umumnya lebih suka pesan yang dibayar.  Dengan pemikiran,biarlah orang yang tidak mampu mendapatkan minuman gratis.

Begitu juga ,ditoko Second Hands ada roti dan biskuit gratis,tapi jarang ada yang mau mengambilnya.Entah karena gengsi ataukah mereka merasa mampu membeli,tentu tidak perlu dibahas. 

Yang penting adalah ,orang yang merasa sanggup membeli,ingat bahwa diluar sana,masih ada orang lain yang tidak mampu membeli,maka biarlah orang yang tidak mampu mendapatkannya. Walaupun Australia ,mendapatkan stigma sebagai negara sekuler dalam hal agama,tapi dalam kepedulian terhadap sesama,mereka sudah sejak dulu mempraktikan dalam hidup mereka.

Tulisan ini,bukan hendak memuji negeri orang,melainkan hanya sekedar membagi informasi,yang mungkin bermanfaat untuk memperkaya pengetahuan tentang negara tetangga kita dan tata cara mereka menjalani hidup bermasyarakat.

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun