Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pikiran Kalut Membuat Orang Bertindak Berdasarkan Emosi

13 Maret 2019   21:00 Diperbarui: 13 Maret 2019   21:07 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi:tribunnews,com

Dari Memukul Hingga Membunuh

Entah sudah berapa banyak korban berjatuhan, akibat pikiran kalut yang dibiarkan berlanjut. Ada yang nekat melukai orang lain, dari mulai memukul, hingga membunuh atau bahkan mengakhiri hidupnya sendiri, dengan jalan bunuh diri.

Kekalutan pikiran seseorang,belum tentu karena faktor ekonomi,tapi ada banyak hal yang dapat memicu terciptanya pikiran yang kalut, yang intinya adalah bilamana orang tidak bisa menerima keadaan yang terjadi, tidak berjalan sesuai harapannya.

Siapa yang dapat mencegah agar kejadian tragis ini tidak terus berlanjut? Tidak seorangpun yang dapat mencegah,kecuali yang punya diri sendiri.

Orang dapat mencegah satu atau dua kali orang yang sedang berusaha bunuh diri, tapi tidak mungkin mengawasinya selama 24 jam sehari. Karena itu bila memang tidak ada kesadaran dalam dirinya sendiri, maka ia akan mencari waktu,guna menyelesaikan "tugasnya", yakni : "bunuh diri".

Dulu tetangga kami,dikenal sebagai orang yang sangat ramah terhadap tetangga dan siapa saja yang mengenalnya. Begitu juga didalam keluarganya, Ujang (bukan nama sebenarnya),merupakan harapan dari keluarga. Karena kedua orang tuanya sudah tua dan tidak mampu lagi bekerja, sementara 2 adiknya yang wanita sudah menikah dan diboyong suami masing masing ,pindah ke Pekanbaru.

Tiba tiba perusahaan roti tempat ia bekerja ditutup,karena merugi, Secara otomatis ia juga diberhentikan dari perkerjaannya. Dan sejak itu ,ia hanya bisa kerja secara serabutan, yang tentu saja hasilnya tidak mencukupi untuk menghidupi kedua orang tuanya dan dirinya sendiri. 

Sikapnya Berubah Total

Sejak saat itu, sikapnya berubah total dari orang yang peramah menjadi orang yang gampang tersinggung. Hal ini, semakin membuat hidupnya makin terpuruk, karena tidak ada orang yang mau memberikan pekerjaan kepada orang stress dan pemarah. 2 Kali usahanya untuk bunuh diri dengan cara mengantung lehernya dipohon, tapi kedua kalinya,dahan pohon tersebut patah dan ia dilarikan kerumah sakit oleh para tetangga dan akhirnya selamat

Namun,tekadnya sudah bulat, untuk mengakhiri hidupnya, seperti yang sering diucapakannya: " Percuma hidup,kalau hanya jadi beban orang tua." Maka usaha ketiga kalinya berhasil dan Ujang tewas secara mengerikan,karena melompat dari ketinggian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun