Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Gebuki Diri untuk Raih Kemenangan, Merupakan Taktik Kuno di Cina

15 Desember 2018   23:09 Diperbarui: 15 Desember 2018   23:21 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: merdeka.com

Maharaja Tzen Chang menyambut kepulangan 2 orang Jendralnya yang sudah berhasil menaklukan kerajaan kerajaan kecil, yang selama ini tidak mau membayar upeti. Jendral Chin  sukses menaklukan raja raja  kecil di bagian barat kerajaan sedangkan Jendral Thung sukses membuat seluruh kerajaan kecil yang tersebar di seluruh bagian timur kerajaan. Kini Maharaja ingin mengangkat salah satu dari mereka, menjadi Jendral Besar dari Kerajaan yang dipimpinnya.

Dalam uji kemampuan diri baik dalam hal memanah ,menggunakan tombak  dan kemahiran menunggang kuda, keduanya memiliki kehebatan yang berimbang. sehingga Maharaja menjadi bingung,mau memilih satu diantara keduanya. Karena itu Maharaja menunda  pengangkatan Jendral Besar untuk kerajaan, sementara ingin memikirkan cara lain,untuk menguji keduanya.

Selang beberapa hari kemudian, tiba tiba terjadi kebakaran di tenda yang didiami oleh para prajurit dari Jenderal Thung. Puluhan prajurit yang sedang tidur pulas,luka luka akibat terbakar dan banyak dari antaranya yang tewas. 

Setelah diselidik, ternyata  ada saksi bahwa ditengah malam, ketika semua orang tidur pulas, ada beberapa panah berapi yang jatuh ditenda prajurit dan karena tenda tenda terbuat dari kain,maka dalam waktu singkat api melalap hampir seluruh tenda dan mengakibatkan korban berjatuhan.

Maharaja Tzen  Murka

Hal ini membuat Maharaja menjadi murka,karena barusan mereka merayakan hari kemenangan,tiba tiba kini kerajaan harus berduka, akibat tewasnya puluhan prajurit. Jendral Chin dipanggil dan diminta penjelasannya mengapa hal tersebut bisa terjadi. Logikanya, tidak mungkin prajurit Jendral Thung membakar tenda mereka sendiri. Tapi Jendral Chin bersumpah pada Maharaja, bahwa  ia sungguh tidak mengetahui dan akan memberikan hukuman pancung bila kedapatan ada dari antara prajuritnya yang melakukan hal tersebut. 

Maka demi untuk meredakan kemarahan Baginda, siang itu juga ,diumumkan bahwa  Jendral Chin sudah berhasil menangkap pelakunya dan akan dihukum pancung didepan umum. Tampak  seorang Prajurit yang sudah babak belur diseret dengan kuda dan kemudian di bawa ke atas pangggung.

Ketika seluruh rakyat sudah berkumpul disekeliling alun alun, maka "pelaku" pembakaran itupun di pancung. Maharaja puas atas kinerja dari Jendral Chin yang bekerja cepat menangkap pelaku yang membakar tenda perkemahan prajurit Jendral Thung. 

Jendral Thung Terluka Parah

Tapi Baginda Maharaja Tzen tidak dapat menikmati kelegaannya lama lama,karena selang dua hari setelah itu, lagi lagi heboh, karena Jendral Thung terluka parah,akibat dikeroyok oleh beberapa prajurit Jendral Chin. Maharaja langsung  mendatangi  kediaman Jendral Thung,yang sedang tergolek mandi darah. Tubuhnya penuh dengan luka bacokan disana sini  dan di sekelilingnya terkapar tak bernyawa 7 orang Prajurit dari Jendral Chin. Maka Maharaja tidak mampu menahan kemarahannya lagi.

Ia memerintahkan menangkap Jendral Chin. Walaupun Jendral Chin sudah bersumpah, bahwa ia sama sekali tidak memerintahkan anak buahnya untuk membunuh Jendral Thung,namun  kali ini Baginda Maharaya tidak lagi percaya kepadanya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun