Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tamatan MBA di Luar Negeri, Tapi Bisnis Gagal! Mengapa?

13 Desember 2018   08:40 Diperbarui: 13 Desember 2018   09:03 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Antara Teori dan Praktik

Mendapatkan kesempatan untuk  menyekolahkan anak anak keluar negeri,tentu merupakan sebuah kebahagiaan bagi orang tua. Hal ini bukan dikarenakan menyepelekan pendidikan di negeri sendiri,melainkan karena pertimbangan, bahwa setidaknya dengan mendapatkan pendidikan di luar negeri. 

Setidaknya seorang anak akan mendapatkan manfaat dari kemampuan untuk berbahasa Inggeris yang memadai. Kemudian manfaat lainnya adalah memahami jurusan yang ditekuni dalam skala internasional.

Apakah membiayai pendidikan  anak di luar negeri dengan uang dari kantong sendiri ataupun dari beasiswa,tidak menjadi masalah. Seperti misalnya salah satu cucu kami sudah 2 tahun  studi di Jepang karena  mendapatkan bea siswa dari Pemerintah Jepang tanpa ikatan dinas.

Tetapi putra pertama kami melanjutkan studi di perguruan tinggi di Amerika Serikat,kami biayai dari kantong sendiri seratus persen. Lulus MSC dengan  predikat magna cumlaude diusianya belum genap 21 tahun. 

Akan  terapi, lulus di luar negeri bukan berarti secara serta merta sudah merupakan jaminan kesuksesan dalam bidang usaha.Butuh waktu untuk menyesuaikan dengan kehidupan nyata,yang belum tentu  sesuai dengan teori yang dipelajari

Kembali Kejudul

Tahun lalu ,sewaktu kembali ke jakarta dan bertemu teman teman lama.salah seorang teman saya curhat,bahwa dalam waktu kurang dari satu tahun, modal miliaran rupiah yang diberikan kepada putranya,yang lulusan Master Bussiness of Administration di salah satu universitas terbaik di luar negeri, ternyata tersisa hanya separuhnya.  

Padahal putranya tidak boros ,tidak main judi dan tidak ikut hura hura. Malahan  menurutnya,putranya sudah sangat berhemat dalam pengeluaran.

Pengalaman yang sama pernah dialami oleh  salah satu sahabat saya semasa masih di Padang. Yakni bahwa putranya yang lulusan luar negeri mampu langsung menjadi pengusaha sukses maka ia mendirikan perusahaan Ekspor.

Dalam waktu singkat nama putranya langsung meroket,karena  berhasil mengekspor puluhan ton kulit manis keluar negeri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun