Saya  minta maaf dan kejadian tersebut saya jadikan  pelajaran sangat berharga,untuk jangan lagi pernah ikut campur dalam urusan keluarga orang lain,apalagi tidak tahu masalahnya.Daripada kepo mengurusi urusan orang lain,alangkah lebih baik ,mengurus keluarga kita sendiri.Sejak itu,saya selalu menahan diri,untuk tidak terburu buru mengambil kesempulan ,apalagi sampai  menghakimi  orang  lain,walaupun hanya sebatas menegur dengan kata kata.Â
Sejak saat itu  saya semakin memahami ,bahwa hidup adalah sungguh sungguh sebuah proses pembelajaran diri tanpa akhir.,karena begitu banyak hal yang tidak dapat dimatematikakan  atau dianalisa berdasarkan apa yang tampak secara kasat mata.Benarlah seperti  kata pepatah:"Belajar sejak dari buaian,hingga keliang lahat"
Tjiptadinata Effendi