Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Hati-hati "Daydream" Bisa Menghanyutkan

6 Desember 2018   21:14 Diperbarui: 6 Desember 2018   21:41 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi :melmagazine.com

Daydream Membelenggu Jiwa Kita

"Daydream" atau mimpi di siang bolong , atau juga yang kita kenal dengan melamun, selama dalam takaran hanya sesekali tentu saja tidak ada masalah. Setiap orang pasti sudah pernah melamun dalam hidupnya. Bedanya ada yang lamunan tersebut tidak berpengaruh pada sikap mentalnya, namun ada juga orang yang terjerumus dan tenggelam dalam lamunan sehingga merasa nyaman berada dalam lamunan.

Bila hal ini terjadi, maka kalau dianalogikan lampu pengatur berlalu lintas, kondisi seperti ini sudah memasuki tahap "lampu kuning".

Yang bila berkelanjutan akan menjerumuskan orang dalam kondisi distorsi kejiwaan atau mental illness. Godaan melamun ini lebih sering hinggap pada orang yang hidup berkekurangan atau kesepian karena ditinggal pasangan hidupnya.

Sewaktu masih kecil saya seringkali melamun mendapatkan sepotong roti keju. Yang pada masa itu hanyalah santapan orang Belanda atau orang-orang kaya.

Maka ketika di usia 9 tahun, ketika lamunan  atau khayalan saya tersebut menjadi nyata, karena mendapatkan sepotong roti keju, yang diberikan oleh seorang Om di Central Restaurant kota Padang hingga saat ini masih saya ingat. Karena itulah untuk pertama kalinya, saya merasakan bagaimana rasanya makan roti berlapis keju.

Kemudian beranjak dewasa dan nasib belum juga berubah lamunan saya semakin berani, yakni suatu waktu saya ingin sekali naik pesawat terbang. Dan khayalan ini, baru terpenuhi ketika sudah menikah dan punya anak 3 orang, atau pada usia 37 tahun!

Terjerumus Dalam Alam Khayalan

Tadi siang sambil duduk minum secangkir capucinno di Club Senior, iseng membaca sebuah majalah bekas "physiotherapy magazine yang isinya sangat menarik. Yakni tentang bahaya  bila orang terjerumus dan terbelenggu dalam "daydream" atau khayalannya sendiri.

Semakin lama orang yang terkena kecanduan 'daydream" ini, ia tidak lagi mampu melepaskan diri dari belenggu yang tak tampak oleh kasat mata.

Bahkan dalam kondisi yang parah, orang yang terkena gangguan "daydream" ini yakin bahwa apa yang ada dalam khayalannya adalah sungguh sungguh nyata.

Ia sudah tidak dapat lagi membedakan mana yang nyata dan mana yang khayalan. Karena telah terjadi semacam "corsleitting" dalam jaringan kejiwaannya.

Karena sering membayangkan bahwa ia sedang berbicara dihadapan ratusan orang,maka walaupun sesungguhnya ia sedang berbicara dihadapan belasan orang,tapi bagi dirinya, adalah nyata bahwa ia berbicara dihadapan ratusan orang.

Orang yang terkena kecanduan "daydream" ini, bisa tiba-tiba ketawa atau bisa tiba tiba marah tanpa sebab. Dan masih menurut majalah tersebut,orang yang paling rentan terserang oleh "daydream" ini adalah orang yang hidupnya kesepian.

Sehingga walaupun secara materi hidupnya sangat mapan, namun sesungguhnya ia hidup dalam kesepian. Yang disebut dengan istilah "lonely wolf", yang bisa menyerang siapa saja dan kapan saja.

Cara Mengantisipasi

Kalau melamun,masih berada dalam kontrol diri,maka tidak ada masalah.Tapi kita harus hati hati,karena bila lengah,maka kita akan terjerat oleh gangguan daydream ini.

Contohnya, bila sedang tenggelam dalam "daydream" atau khayalannya,tiba tiba ada tamu yang datang, maka secara tanpa sadar, ia merasa terganggu.

Kalau tamu membicarakan suatu hal.maka walaupun secara phisik ia duduk berhadap hadapan,namun sesunggunya ias tidak mengikuti alur percakapan, karena seluruh pikirannya, masih terikat oleh khayalan.

Untuk mencegahnya, carilah aktivitas yang bermanfaat, walaupun tidak menghasilkan uang tapi setidaknya mengantisipasi,jangan sampai kita terjebak dalam alam khayalan.

Bila dalam situasi ini, bila suatu waktu ia terpeleset dan terluka, tapi dalam khyalannya, seakan ia dirampok dan dipukuli orang, maka bila ada yang bertanya, maka ia akan menceritakan bahwa ia barusan dirampok dan digebuki para penjahat. Karena ia begitu yakin, akan khayalannya sendiri.

Dalam kondisi parah.orang yang terkena gangguan ini, bisa ketawa sendiri atau bisa marah marah yang tidak jelas kepada siapa saja yang ada dihadapannya. Karena itu perlu  mengisi waktu dengan berbagai kegiatan, sehingga jangan sampai terjerumus pada alam khayalan.

sumber bacaan :physiotherapy magazine

Tjiptadinata Effendi

physiotherapy magazine

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun