Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mana yang Lebih Baik, Fokus Kuliah atau Kuliah Sambil Kerja?

14 Oktober 2018   16:20 Diperbarui: 15 Oktober 2018   02:45 1245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perbedaan yang paling mencolok dibidang pendidikan anak anak,antara yang diterapkan di Indonesia dan di Australia adalah prinsip dalam mempersiapkan anak anak untuk meraih masa depan yang cerah. Pada umumnya di Indonesia, orang tua yang hidupnya memadai ,selalu menekankan pada anak anak mereka agar fokus pada studinya dan jangan pikirkan untuk kuliah sambil kerja.

Bahkan para orang tua yang sesungguhnya tidak mampu membiayai anak anak kuliah,memaksa diri dengan menjual sawah ladang dan apa saja yang bisa dijadikan uang ,agar anak anak bisa menyelesaikan kuliah mereka. Pandangan secara umum dalam masyarakat kita adalah bilamana ada mahasiswa yang kuliah,sambil kerja paruh waktu,dianggap atau dikategorikan kelompok yang orang tuanya tidak mampu.Paradigma ini sudah berlangsung sejak dulu dan tetap dipertahankan hingga saat ini.

Cara Mendidik Anak Di Australia Beda Total

Kalau  memperhatikan cara mendidik dan mempersiapkan anak anak bagi orang tua  di Australia,maka tidak berlebihan bilamana dikatakan terdapat perbedaan yang sangat mendasar. Justru disini, sejak dari SMA anak anak sudah bekerja paruh waktu baik di Mc Donald, di KFC ataupun di toko roti. 

Walaupun mereka hanya bekerja tidak lebih dari 20 jam seminggu atau rata rata 3 jam perhari ,dengan gaji berkisar 8 -10 dolar perjam,setidaknya mereka sudah memahami,bahwa mendapatkan uang,harus kerja keras. 

Pelajaran Hidup Yang Diterapkan Antara Lain:

  1. Pelajaran Pertama yang dapat mereka rasakan secara langsung adalah berhemat. Ketika tergoda untuk membelanjakan uangnya membeli barang barang yang sesungguhnya tidak diperlukan,maka niat ini  tidak akan terlaksana,ketika mereka ingat,bahwa untuk mendapatkan uang sejumlah itu,mereka harus kerja setiap hari.
  2. Pelajaran hidup Kedua ,adalah membiasakan anak anaks sedini mungkin,memahami bahwa dalam hidup itu,harus bisa bekerja sama dengan sesama karyawan lainnya dan tidak mungkin bisa bertindak sesuka hati.
  3. Pelajaran Ketiga  ,anak anak dididik untuk  berlaku jujur ,dalam menjaga kepercayaan yang diberikan kepadanya. Karena sekali ia berlaku tidak jujur,maka tidak  ada lagi peluang baginya untuk bisa bekerja,karena namanya sudah di black list dan diedarkan dimana mana
  4. Pelajaran Keempat adalah Disiplin waktu.Agar masuk kerja tepat waktu dan sadar diri,bahwa setiap menit keberadaan dirinya ditempat pekerjaan,ia dibayar ,sehingga tidak menggunakan waktu jam kerja,untuk main game atau chatting chattingan
  5. Pelajaran Kelima,memberikan pemahaman mendasar kepada anak anak,bahwa dalam hidup nyata,tidak semua teori dapat diterapkan ,karena harus disesuaikan dengan kondisi dan situasi

Kesimpulannya :

Anak anak sejak sedini mungkin,sudah dibiasakan untuk bekerja paruh waktu,sambil sekolah ataupun kuliah,sama sekali tidak ada hubungannya dengan kemampuan orang tua,melainkan semata  mata mempersiapkan anak,bila kelak lulus sarjana,maka ia sudah merupakan tenaga yang siap pakai. 

Salah satu contoh adalah cucu cucu kami,semuanya sejak dari SMP sudah mulai kerja paruh waktu,hingga selesai kuliah Dan hal ini ,sama sekali tidka menghambat kuliahnya. Tahun kemarin,cucu kami Dea Karina Putri,pada usia menjelang ulang tahun ke 23 ,menyelesaikan master di bidang pendidikan.Dan seminggu setelah acara seremonial di Universitasnya,sudah langsung diterima kerja disalah satu perusahaan besar.

Tulisan ini jauh dari hasrat hati mengedepankan pencapaian anggota keluarga kami dan juga bukan untuk meremehkan cara mendidik anak anak kita di Indonesia.Melainkan semata mata sebagai masukan.

Semoga ada manfaatnya.

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun