Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tidak Selalu Ada Jalan untuk Kembali

21 September 2018   20:27 Diperbarui: 22 September 2018   08:34 1122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Begitu juga sebaliknya ,bila sebagai eksportir ada tawaran masuk, maka kalau sudah diperhitungkan bahwa tawarannya sudah menguntungkan, langsung saja dikonfirmasi. Karena kalau kita menganggap bahwa hanya kita satu-satunya penjual, adalah kesalahan besar.

Ketika kemudian tidak ada lagi tawaran yang lebih tinggi dan kita baru mau menjual sesuai penawaran pertama, maka yakinlah bahwa kita hanya akan menangguk rasa kecewa karena pembeli sudah tutup kontrak dengan eksportir lainnya. Apa yang berlalu dalam dunia bisnis juga belaku dalam kehidupan sehari-hari yaitu "take it or leave it".

Dalam Hal Kemanusiaan

Ada tetangga yang anaknya sakit berat dan berniat meminjam uang kepada kita. Tapi karena ada keraguan, jangan-jangan bisa meminjam tapi tidak mampu mengembalikan, maka kita tidak meminjamkannya entah dengan alasan apapun. Tapi malamnya, tiba-tiba pikiran kita berubah dan sip untuk meminjamkan dengan catatan, bila tidak dikembalikan ya diikhlaskan saja.

Namun keesokan harinya ketika kita mengantarkan uang kepada tetangga, terdengar ada ratap tangis. Ternyata anaknya yang sakit parah sudah meninggal karena ketiadaan uang untuk membeli obat.

Nah, gimana rasa hati kita? Walaupun tidak ada hubungan kekeluargaan, tapi sebagai sesama tetangga kita pasti akan merasa amat bersalah. Kita menyesal tapi sesalan kita sudah tidak mungkin membangkitkan orang mati.

Karena itu, dalam hal berbuat kebaikan, alangkah baiknya bila kita selalu mengedepankan "Don't wait, untill tomorrow what you can do today, because tomorrow maybe too late".

Kesempatan terkadang datang hanya dan bila kita membiarkannya berlalu, maka mungkin kesempatan kedua tidak akan pernah datang lagi!

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun