Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berkunjung ke Tempat Bersejarah, Mengingatkan Kita Makna Kemerdekaan yang Sesungguhnya

18 Agustus 2018   21:39 Diperbarui: 18 Agustus 2018   22:02 1102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum melakukan traveling ke berbagai negara, tekad saya adalah mengunjungi tempat tempat bersejarah, agar dapat memaknai arti kemerdekaan yang sesungguhnya.

Pada waktu kemerdekaan RI di proklamasikan oleh Bung Karno dan Hatta, saya masih bayi, berumur 2 tahun. Jadi pasti tidak ada andil dalam merebut kemerdekaan Indonesia. Bahwa Indonesia sudah merdeka baru saya tahu dari pelajaran sejarah di Sekolah Rakyat pada waktu itu.

Karena itu saya baru memahami arti dan makna yang sesungguhya setelah mengujungi beberapa lokasi bersejarah di mana terdapat saksi-saksi bisu tentang perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan.

Rumah Bung Karno di Bengkulu

Bung Karno adalah satu satunya Presiden Republik Indonesia yang sudah  merasakan dinginnya penjara, bahkan sudah merasakan pahitnya hidup dalam pengasingan Belanda.

Pria yang dilahirkan pada tanggal 6 Juni 1901 di  Surabaya ini merupakan tokoh proklamator sekalgus Presiden RI pertama. Ia meninggal dunia di Jakarta, 21 juni 1970, di usia 79 tahun.

dokpri
dokpri
Secara  pribadi, saya hanya menengok dari jarak dekat, ketika Bung Karno meresmikan Lapangan Banteng di kota Padang.

Terbayang oleh saya Jeep militer terbuka berhenti pas di depan rumah seorang dokter yang  di pekarangannya tumbuh sebatang pohon manggis Belanda.

Bung Karno turun dari Jeep terbuka. Begitu kendaraan berhenti, Bung Karno turun dan dikawal kiri-kanan.

Ia mulai melangkah memasuki gerbang, tapi langkah beliau terhenti menengok anak-anak yang sedang berbaris dan melambaikan   bendera Merah Putih ukuran mini di tangan masing-masing, Dan salah satu  di antara anak anak tesebut, adalah penulis artikel ini.

Rumah Bung Hatta di Bukittinggi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun