Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dipertemukan di Belanda Setelah Puluhan Tahun Terpisah

13 Agustus 2018   05:01 Diperbarui: 13 Agustus 2018   12:12 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puluhan tahun lalu, Ronald dan Yet pernah berkunjung ke rumah kami di Wisma Indah 1, Ulang Karang, Padang. Dan sejak itu kami kehilangan kontak,karena pasangan suami istri ini  kemudian pindah ke Belanda,karena dapat pekerjaan disana.

Secara hirarki dalam urutan keluarga kami memanggil Ronald dengan sebutan "Om" dan istrinya "tante". Walaupun dari segi usia, sesungguhnya usia kami lebih tua 5 tahun.

Hubungan yang terputus selama puluhan tahun tersambung kembali karena pertemuaan di Facebook, dan sejak saat itu, entah sudah berapa kali kami diundang datang ke Belanda. Namun baru kali ini dapat terpenuhi.

dokpri
dokpri
Italia Menuju  Belanda

Subuh tadi kami diantarkan adik kami, Margaretha dan Sandro suaminya, menuju Bandara Internasional Lamnesia. Dengan menumpang pesawat Alitalia, kami berangkat menuju ke Roma dan kemudian melanjutkan penerbangan menuju ke Amsterdam.Kami beruntung karena sesungguhnya kami beli tiket kelas ekonomi tapi entah karena alasan tempat sudah penuh terisi maka kami diberikan tempat di Kelas Bisnis tanpa ada tambahan biaya apapun. Hal serupa pernah kami alami ketika menumpang Pesawat Batik Air menuju ke Yogya. Dan tanpa tahu sebabnya, yang jelas tiket kami di "upgrade" ke Bisnis Kelas tanpa ada tambahan biaya. Daripada pusing mencari sebabnya, maka kami syukuri saja  dan menjadi surprise bagi kami.

dokpri
dokpri
Ponsel Tidak Berfungsi Di Belanda

Ketika mendarat tidak ada pemeriksaan Imigrasi sama sekali. Mungkin karena sudah diperiksa sewaktu akan berangkat. Setelah menunggu koper berisi pakaian kami tiba, maka istri saya mencoba menelpon Om Ronald. Namun ternyata ponsel kami keduanya tidak berfungsi di sini. Padahal pulsa masih lebih dari cukup.

img-2655-jpg-5b710fe512ae946bf077b345.jpg
img-2655-jpg-5b710fe512ae946bf077b345.jpg
Kami memutuskan untuk menunggu di luar, di terminal kedatangan. Tapi begitu kami melangkah keluar pintu, tampak seorang wanita berlari menyambut dan memeluk istri saya. Rupanya kami sudah sejak tadi ditunggu oleh Ronald dan Iyet dengan membawa seorang cucu .Dulu ,puluhan tahun lalu,kami masih sama sama muda,kini bertemu ,kami sudah jadi kakek dan nenek .Serasa bagaikan mimpi,kami masih bisa bertemu lagi. Sebuah perjumpaan yang sangat berarti bagi kami, karena sudah puluhan tahun tidak ketemu, baru kali ini bisa berjumpa kembali.

dokpri
dokpri
Maka sepanjang perjalanan kami saling bercerita tentang berbagai peristiwa gembira dan menyedihkan yang telah terjadi selama tidak bertemu.Apalaagi ketika bercerita tentang orang orang yang sudah terlebih dulu almarhum. Suka cita yang berbaur dengan rasa sedih mengingat sahabat dan kerabat kami yang sudah berpulang. Begitulah hidup ini,terkadang suka dan duka saling berbalut.

Melalui Hari Dalam Kebersamaan

Kami  dibawa berkunjung ke Volendam, yang menurut  Ronald, dulunya adalah sebuah pulau. Sehingga untuk berkunjung ke sini, harus menggunakan kapal.Tapi sejak tiga puluh tahun lalu telah dibangun dam yang menghubungkan pulau ini dengan daratan. Dan sejak itu, Volendam, merupakan destinasi wisata yang tidak pernah sepi dari pengunjung, baik dari turis lokal maupun mancanegara, seperti dapat kami saksikan sendiri hari ini.Disepanjang alan tak habis habisnya ,kami saling berebut bercerita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun