Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pendidikan dalam Keluarga adalah Fondasi bagi Masa Depan Anak

15 Juli 2018   23:29 Diperbarui: 17 Juli 2018   03:10 4180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock

Menyerahkan pendidikan anak-anak kepada sekolah adalah sebuah kesalahan fatal, karena sebaik-baiknya sebuah rumah sekolah, pada prinsipnya rumah sekolah memiliki berbagai keterbatasan.

Sekolah pada kenyataannya adalah sebagai tempat anak-anak menimba ilmu pengetahuan, sementara mengenai pendidikan yang diperoleh di rumah sekolah hanya sebatas tata tertib dan kesantunan di dalam kelas dan lingkup sekolah.

Seorang guru, mustahil memiliki waktu untuk memahami masing-masing anak muridnya secara pribadi, karena dalam satu kelas ada lebih dari 20 orang murid yang harus mendapatkan perhatian yang sama.

Pendidikan di rumah Bersifat Multidimensional

Mulai sejak pagi, anak-anak sudah dididik untuk merapikan sendiri kamar tidurnya, menjaga kebersihan diri dengan jalan mengosok gigi dan mandi, kemudian duduk dengan sopan di meja makan untuk sarapan. 

Mengucapkan terima kasih kepada ibunda yang sudah mempersiapkan makan pagi, kemudian bagaimana cara makan yang santun, yakni tidak berbicara selama mulut masih penuh dengan makanan. 

Mengaplikasikan hidup berbagi dengan tidak menguasai semua makanan, tapi memberikan kesempatan kepada yang lain untuk mengambil bagiannya, tidak menggunakan sendok bekas sisanya untuk menyendok makanan lain yang disediakan untuk sekeluarga. 

Menjaga agar nasi tidak bertebaran, usai sarapan mengangkat sendiri piring yang sudah digunakan dan dibawa ke dapur. Dan bilamana anak sudah cukup besar, mencuci sendiri piring bekas makannya. Ini baru menyangkut hal-hal sepele.

Namun berhubungan erat dengan pembentukan karakternya. Bila sejak kecil anak-anak sudah terbiasa makan semaunya tanpa memikirkan anggota keluarga yang belum makan, atau bercerita sementara mulut penuh dengan makanan, maka hal ini kelak akan terbawa dalam perjalanan hidupnya walaupun sudah dewasa. 

Cara Mendidik Anak yang Terbaik Adalah dengan Contoh Teladan

Kalau sementara duduk makan bersama keluarga, orang tua terus mulai berkotbah tentang ini dan itu dan sambil mengunyah makanan, anak-anak hanya akan mendengarkan dengan setengah hati. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun