Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

"Resign" dari Kantor, Tidak Berarti Putus Hubungan

12 Juli 2018   09:33 Diperbarui: 12 Juli 2018   09:50 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: pixabay.com

Ada banyak alasan mengapa orang memilih resign atau mengajukan permohonan mengundurkan diri dari perusahaan. Dan hal ini tentu saja menjadi hak setiap karyawan untuk menggapai kehidupan yang lebih baik. Akan tetapi pengunduran diri dari sebuah perusahaan tidak harus serta merta diikuti dengan putusnya hubungan baik yang selama ini sudah terjalin dengan baik.

Pengalaman Pribadi

Sebagai orang yang pernah berada di dua posisi, yakni sebagai karyawan dan pernah selama hampir dua puluh tahun menjadi Bos perusahaan pribadi, setidaknya saya sudah mengalami bagaimana perasaan sewaktu resign dan bagaimana pula sewaktu karyawan kami minta mengundurkan  diri. Karena itu dengan berbagi pengalaman hidup yang walaupun tidak ada hal hal yang bersifat spektakuler, setidaknya dapat menjadi masukan bermanfaat bagi orang banyak.

Saya pernah bekerja di PT Pikani sebuah pabrik karet yang lokasinya di desa Petumbak, Deli Serdang yang kantor pusatnya berada di jalan Irian Jaya kota Medan Pernah bekerja disana selama dua tahun dan kemudian minta berhenti karena ingin pulang kampung. Tapi hubungan kami tetap berjalan dengan baik, sehingga kelak ketika kami berkunjung lagi kesini disambut dengan senang hati bahkan dijamu makan siang.

Pernah bekerja di PT Hanico yang kantornya di Jalan Batang Arau di kota Padang selama 2 tahun kemudian mengundurkan diri. Tapi hubungan kami terus berlanjut hingga boss saya meninggal dunia. Bahkan hingga kini dengan anak anak mantan boss saya masih terjalin hubungan baik. Kemudian saya juga pernah bekerja di salah satu perusahaan ekspor, kemudian mengundurkan diri tapi hubungan tetap berlangsung sangat baik bahkan kelak menjadi mitra bisnis dengan mantan boss saya.

Pengalaman Sebagai Boss

Saya pernah menjadi Boss perusahaan Ekpor Kopi dan Cassia yakni PT Tunas Sari yang berkantor dan memiliki gudang di jalan Niaga kota Padang. Ada 2 orang karyawan yang mengundurkan diri karena akan menikah. Hingga kini,hubungan kami tetap baik bahkan ketika kami pulang kampung tahun lalu, mantan karyawati kami datang menemui  kami. Hubungan komunikasi dengan Rina dan Riri masih terus berlangsung dengan baik,walaupun sudah 30 tahun berlalu.

Menjaga Hubungan Baik Sangat Penting

Karena bila hubungan terputus, seiringan dengan pengunduran diri kita, maka secara moral kita akan sangat rugi. Setiap kali kita mengajukan lamarnn ke perusahaan manapun, tetap akan dimintakan referensi dari perusahaan dimana kita pernah bekerja. Bahkan tidak tertutup kemungkinan ,akan menelpon mantan  boss kita  untuk menanyakan tentang diri kita.C oba bayangkan seandainya hubungan kita tidak baik, maka referensi apa yang dapat diberikan oleh mantan boss kita?

Lalu,setiap kali ada yang bertanya kepada mantan boss, mengapa kita resign? Kalau hubungan kita terputus, maka paling mantan boss kita akan menjawab  "Entahlah". Sebuah jawaban yang mengambang namun memberikan image yang mengambang juga tentang diri kita. Di samping itu memutuskan hubungan dengan mantan boss hanya karena kita resign akan  mempersempit ruang gerak kita dan hal ini akan sangat merugikan diri kita secara moral.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun