Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hubungan Orang Tua dan Anak Sudah Semakin Jauh?

12 April 2018   21:49 Diperbarui: 12 April 2018   22:07 1225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
keterangan foto: santap siang bersama anak mantu,cucu cucu dan mantu cucu ,dalam perayaan Paskah minggu lalu/dokumentasi pribadi

Pulang kampung selama tiga minggu ,kami isi dengan acara yang sangat padat.Sejak dari pagi hingga larut malam ,sudah terjadwal untuk berbagai kegiatan .Termasuk bertemu dengan teman teman,mengunjungi kerabat dan sahabat lama,serta menunggu tamu di unit apartement mungil kami di Kemayoran. Terasa benar,waktu 3 minggu,terlalu singkat untuk kami dapat bertemu dengan semua sanak keluarga dan teman teman

Disamping pertemuan dengan keluarga besar di Padang,yang dihadiri  oleh sekitar 120 orang ,kopdar dengan teman teman di Jakarta beberapa gelombang ,tentu menghadirkan rasa suka cita dalam diri kami.Namun tak urung berbagai kisah sedih,melengkapi perjalanan kami 2 bulan lalu ke Indonesia.

Selain dari salah satu mantan murid yang meninggal dalam usia 62 tahun,seminggu setelah kami makan bersama di Rumah Makan Sari Minang yang berlokasi di Jalan Juanda Jakarta Pusat, masih ada berbagai kisah sedih lainnya.Namun karena menyangkut kehidupan privacy orang lain,tentu tak elok bila dituliskan disini,secara rinci.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Zaman Kini,Mau Ajak Anak Anak Makan Bersama Saja Sangat Sulit

Salah satu keluhan dari putera sahabat kami adalah ,betapa susahnya mengajak  anak anak mereka untuk makan bersama.Ketika putra pertama ada waktu,adiknya ternyata tidak bisa ikut makan malam bersama,karena sudah janjian hadir dalam acara ulang tahun temannya.Ketika anak pertama dan kedua mau,adiknya yang bungsu merengek tidak bisa ikut,karena banyak PR yang belum disiapkan.

"Sedih rasanya Om," kata  Hennie,putri sahabat kami."Kalau dulu, begitu orang tua mengajak makan malam bersama diluar,tidak perlu diulang hingga 2 kali,kami semuanya siap. Padahal kami bersaudara 6 orang. Kini,putra dan putri kami 3 orang,tapi untuk sesekali mengajak mereka makan malam diluar,sepertinya sudah tidak memungkinkan.Kalau harus dimarahi baru mereka mau,untuk apa ya Om? Kita mau ada waktu bersantai bersama anak anak,tapi sepertinya mereka punya kesibukan masing masing " curhat Hennie,sambil menghela nafas,dengan wajah sedih.

Ternyata hal ini tidak hanya terjadi dalam keluarga Hennie,tapi juga pada keluarga anak anak sahabat kami yang lainnya.

Apa Yang Sesungguhnya Terjadi Dalam Masyarakat ?

Mengapa anak anak dizaman kini,lebih merasa penting untuk bersama teman temannya,ketimbang bersama keluarganya? Saya sungguh tidak tahu jawaban yang tepat.Kalau menyaksikan kehidupan keluarga di Australia,hampir setiap weekend, tampak seluruh anggota keluarga makan bersama direstoran.Bukan hanya anak anak yang masih kecil,tapi juga yang sudah dewasa. Padahal image yang selama ini berkembang,orang Australia (bule),bersifat individual. Ternyata mereka mampu mempertahankan kebersamaan dalam keluarga mereka.

Kami bersyukur, setiap kali putra kami mengajak kami makan bareng,semua anak anaknya,termasuk 2 orang yang sudah menikah,juga hadir bersamas istri mereka.

Kalau keluarga di Australia mampu mempertahankan tradisi,makan malam bersama seluruh anggota keluarga,mengapa di negeri kita malahan menjadi semakin langka?

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun