Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dulu Ada Nota Sakti, Kini Ada Telepon Sakti, yang Salah Jadi Benar

4 April 2018   17:44 Diperbarui: 5 April 2018   06:42 752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ratna Sarumpaet/tribun.news.com

Telepon Anis dan Petugas Antarkan Mobil Ratna, serta Mohon Maaf

Kalau dimasa Orde baru dulu, mengedepan tentang Surat atau Nota Sakti. Orang yang memegang nota sakti sangat beruntung. Bila melanggar aturan, tinggal memperlihatkan Nota Sakti dan walaupun salah, tapi petugas yang akan minta maaf. Pokoknya semua yang kusut bisa diuraikan dan yang bengkok bisa dikatakan lurus, bila memegang Nota Sakti pada masa itu. 

Memegang Nota Sakti pada masa itu, jauh melebihi ampuhnya memegang Keris Sakti..

Kini Ada Telepon Sakti, Yang Salah Jadi Benar

Heboh dengan munculnya video Ratna Sarumpaet yang mobilnya tengah diderek, yang  diunggah akun Lambe Turah pada Selasa (3/4/2018). Dalam video tersebut, nampak Ratna marah-marah sambil mempertanyakan alasan petugas menderek mobilnya karena tidak ada rambu dilarang parkir.

Tapi Petugas Dishub tetap bersikeras dan  mengatakan bahwa Ratna sudah menyalahi peraturan daerah Mobil Ratna diderek petugas karena dinilai melanggar Perda Nomor 5 Tahun 2014 tentang Transportasi.

Ratna bertambah berang dan mengatakan bahwa ia akan menelpon Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta.Peristiwa yang terjadi pada Selasa (3/4/2018) di Taman Tebet, Jakarta Selatan tersebut ternyata benar adanya.

Setelah itu, Ratna menelepon Gubernur DKI, Anies Baswedan.

Namun telepon itu dijawab oleh staf Gubernur. Kepada staf tersebut, Ratna menyampaikan kekesalannya kepada petugas dishub yang dinilainya sewenang-wenang. "Saya mencoba menghubungi Anies lalu stafnya yang urus akhirnya. Stafnya bilang sekitar jam 10.00 mobilnya bisa diambil," ujar Ratna saat dihubungi Kompas.com, Selasa malam. 

Ratna menolak untuk mengambil kendaraannya, karena merasa tidak bersalah Ia menghendaki,agar Petugas Dishub datang mengantarkan kendaraan kerumahnya dan mohon maaf kepadanya. Sekitar pukul 11.00, sejumlah petugas dishub datang ke rumah Ratna dengan mengantarkan mobil miliknya dan mohon maaf.

"Dishub sudah salah menderek mobil saya, padahal tidak ada rambu-rambu. Dishub harus berani minta maaf dan mengembalikan mobil saya. (Akhirnya mobil) dikembalikan dan (petugas) minta maaf juga," katan Ratna 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun