Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Anggap Sepele Bahasa Tubuh

3 Maret 2018   13:47 Diperbarui: 5 Maret 2018   03:19 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Depositphotos.com

Bisa Membangun dan Bisa Menghancurkan

Banyak orang lupa,bahwa bahasa tubuh tidak kalah pentingnya dibandingkan dengan bahasa verbal.Bahkan kalau dikaji secara mendalam.justru bahasa tubuh atau dikenal secara meluas dengan istilah :"body langguage"

Sebagai contoh sangat sederhana,yang amat sering dijumpai adalah ketika kita sedang menyalami seseorang dan dibalas dengan ucapan yang sangat santun:"Aduh bapak,sudah lama tidak ketemu ya?".Sambil tangannya diulurkan untuk menjawab uluran tangan kita,tapi matanya menengok kearah lain,gimana rasanya?

Atau lawan bicara kita,berbicara sambil bertolak pinggang.gimana perasaan kita? Kita sedang membicarakan hal yang menurut kita serius,tapi ditanggapi dengan :"Hmm.O gitu ya",sambil tangannya matanya fokus ke Ponsel dan tangannya sibuk menjawab SMS atau WA.

Ketika kita sedang berbicara dengan  serius,tapi lawan bicara kita sibuk menengok kiri kanan,seakan sedang mencari seseorang, pasti kita akan merasa disepelekan

Apalagi ketika kita sedang curhat tentang masalah yang sedang dihadapi,lawan bicara kita berulang kali terkuap ,entah disengaja ataupun tidak,Seakan sudah tidak sabaran,menunggu kita berhenti berbicara.

Kita Tidak Mungkin Mengajari Orang Lain Untuk Beretika Dalam Bahasa Tubuh

Masalah sopan santun dan etika,tidak hanya dalam bertutur kata,tapi juga dalam mengedepankan bahasa tubuh.Dan kita tidak mungkin menggurui orang lain,bagaimana caranya berlaku santun ketika berinteraksi dengan orang lain.

Yang dapat kita lakukan adalah,jangan pernah melakukan kepada orang lain,gerak gerik dan prilaku ,yang menyebabkan kita merasa jengkel.tersinggung,bahwa merasa disepelekan. Hal ini bukan masalah ;'baper" atau tidak. Karena kemajuan zaman,tidak musti orang kehilangan etika dalam berinteraksi terhadap siapapun. Juga bukan masalah lawan bicara kita orang penting ataupun orang biasa atau  orang tua,maupun muda.

Karena pada prinsipnya setiap orang patut dan pantas mendapatkan perhargaan selayaknya,baik tua ,maupun muda. Rasa hormat yang ditunjukkan tidak hanya kepada orang penting atau pejabat,tetapi terhadap semua orang. Karena sesungguhnya,semua oang itu sama pentingnya dengan diri kita.Hanya garis telapak tangan yang membedakan jalan hidup kita masing masing.

Menjadi Orang Penting ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun