Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Yang Terburuk dalam Hidup Ini

13 Februari 2018   22:11 Diperbarui: 14 Februari 2018   08:05 1250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock

Meratapi kegagalan atau mengutuk keadaan ,sama sekali tidak akan mengubah apapun ,selain dari memperburuk keadaan.Jalan terbaik adalah bangun dan bangkit dari keterpurukan. Mulai lagi dari awal. Memang merupakan sebuah jalan yang tidak mudah.tapi tidak ada pilihan lain. Karena yang mampu mengubah kondisi ini,adalah diri kita sendiri.

Ubah Gaya Hidup

Mengubah gaya hidup ,menjadi sangat mudah,bila dari hidup yang terpuruk,menjadi hidup yang mampan. Rumah kontrakan ,sudah diganti dengan rumah permanent. Sepeda reyot, sudah berubah jadi sedan baru. Kalau dulunya untuk makan saja,harus ngutang,kini makanan berlimpah limpah setiap hari.

Akan tetapi mengubah hidup,dapat menjadi sesuatu yang amat menyakitkan,bila dari bertahun tahun dikenal sebagai Boss,seorang Pengusaha,kini harus kembali lagi dari awal.

Mobil sedan diganti dengan kendaraan bekas. Kalau dulu,begitu tiba di kantor, ada sekretaris yang menyambut tas kerja,kini semuanya harus dilakukan sendiri. Kalau sebelumnya, setiap weekend ,sekeluarga makan direstoran ,kini sudah diganti dengan makan diwarung. 

Perlu Ketabahan Mental

Perubahan pada system dan organisasi perusahaan,mau tidak mau,terbawa pada perubahan gaya hidup pribadi. Kalau selama ini istri kepasar untuk berbelanja,selalu diantar dan ditemani oleh sopir, sejak kini  harus mengiklaskan istri saya naik bemo atau menyetir berbelanja di pasar dan mengangkat barang bawaan sendiri.

Hobbi travelling ,sudah harus distop total. Termasuk acara menonton berlibur  bersama anak anak di setiap akhir pekan ,juga ditiadakan. Menjalani hidup yang berubah total dari hidup berkelimpahan, pesiar tiap tahun keluar negeri bersama  anak anak, mengundang teman teman setiap week end dan tiba tiba berubah, tentunya tidak mudah untuk di jalani. 

Belum lagi beban psikologis,karena pandangan sinis dari teman teman, tapi inilah satu satunya jalan,untuk dapat lagi bangkit dari keterpurukan hidup. Yakni merangkak dari dasar lubang dan keluar dengan selamat.

Menata kembali hidup dari puing reruntuhan.sungguh tidaklah mudah.Dibutuhkan tekad dan kesabaran.dan menyadari. bahwa tidak seorangpun mampu memulihkan hidup kita.kecuali diri sendiri

Intinya adalah : "jangan pernah menyerah. Karena bila sudah menyerah,berarti kita sudah menutup pintu,untuk diri kita sendiri! Ifyou do no wrong, means that you do nothing!

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun