Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Yang Terburuk dalam Hidup Ini

13 Februari 2018   22:11 Diperbarui: 14 Februari 2018   08:05 1250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock

Siapapun adanya diri kita, pasti tidak pernah lepas dari jatuh bangun. Tapi efek atau akibat yang ditimbulkannya, bisa jadi sangat berbeda. Ada yang begitu jatuh, terus terpuruk dan tidak pernah bangkit lagi. Sebaliknya ada orang yang jatuh bangun berkali kali, namun tetap masih mampu berdiri,untuk melanjutkan perjalanan hidupnya.

Orang yang tidak pernah gagal dalam hidupnya,adalah orang yang tidak pernah berusaha. Karena setiap kali kita melangkah,untuk mencapai cita cita hidup,maka pada saat itu juga,sudah harus siap menanggung resiko,yang mungkin timbul.

Bukanlah Orang Yang Gagal, Melainkan Yang Tidak Berani Mengambil Resiko

Karena antara sebuah harapan. hingga menjadi kenyataan,ada rentang waktu,yang akan menentukan  Resiko yang harus ditanggung adalah :"berhasil atau gagal" Kalau kita mau berhasil,maka satu satunya jalan adalah mulai melangkah untuk berusaha.

Seperti kata pribahasa : "A thousand miles of a journey, begin with one step" Sejauh apapun perjalanan ,yang akan ditempuh,selalu diawali dengan langkah pertama. Bilamana kita tidak pernah melangkah,maka selamanya akan jalan ditempat. Karena itu,yang terburuk dalam hidup ini,bukanlah orang yang gagal ,karena usahanya belum berhasil,melainkan justru orang yang tidak pernah mau berusaha,karena tidak berani mengambil resiko gagal.

Beragam Penyebab Kegagalan

Kegagalan bisa dipicu oleh apa saja.Bisa dari hal hal atau kejadian yang berasal dari faktor eksternal atau diluar diri,tapi ada juga penyebab kegagalan justru berasal dari dalam diri kita sendiri. Usaha yang baru saja dibangun,mengalami kerugian,sehingga harus tutup buku.

Keinginan yang mengebu gebu untuk mengubah nasib ,dari seorang karyawan ,menjadi pengusaha,ternyata karena tidak ada pengalaman sama sekali,merugi terus.Sehingga bukan saja menghabiskan seluruh modal ,bahkan meninggalkan utang yang cukup banyak.

Lulus sarjana dan dengan sangat antusias membayangkan akan mendapatkan lowongan pekerjaan yang pas dengan harapan hati.Tapi terjata beberapa musim sudah berlalu,namun lowongan pekerjaan yang sesuai dengan idaman hati, tidak pernah terbuka untuk menerima diri kita.

Dalam keterpurukan hidup, yang nomor satu menjadi prioritas adalah hindari saling  menyalahkan. Sebaliknya hendaknya saling menguatkan didalam keluarga. Saling menyalahkan hanya akan membuat hidup akan semakin terpuruk.  Bila hal ini dibiarkan,akan menciptakan frustuasi yang dapat menghancurkan seluruh kehidupan berkeluarga

Bangun dari Keterpurukan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun