Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Komunikasi dalam Ilmu Kehidupan

23 Januari 2018   07:23 Diperbarui: 23 Januari 2018   09:54 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: https://depositphotos.com

Merupakan Perekat Dalam Hubungan Persahabatan

Mungkin setiap orang pernah merasakan ,akibat dari terputusnya komunikasi antar sesama sahabat. Dulu sangat akrab,karena sekelas dan menyukai hobi yang sama. Hampir tidak ada hari tanpa komunikasi. Tapi setelah dewasa dan masing masing memiliki kesibukan tersendiri,komunikasi lambat lambat tapi pasti,terputuslah sudah. Tiba tiba ,tanpa terasa sudah tercipta jarak antara dua sahabat baik. Jarak yang merupakan jurang pemisah bagi keduanya. Apalagi bila yang satu menjadi  pejabat tinggi atau pengusaha kaya,sementara yang lainnya,biasa biasa saja. Maka walaupun suatu ketika ada kesempatan untuk bisa ketemu,namun terhalang dengan rasa risih dan enggan. 

Akibatnya hubungan baik semasa kecil dan masih sekolah, bagaikan jembatan yang sudah ambruk dan kini mengangga jurang lebar dan mendalam diantara keduanya. Yang diakhiri dengan mengirimkan karangan bunga duka,bilamana salah satunya meninggal dunia. Tragis memang,tapi inilah fakta yang sudah terjadi akibat terputusnya komunikasi dalam waktu yang panjang. Setidaknya,hal ini adalah pengalaman pribadi ,yang baru baru ini saya alami. 

Lebih Baik Jangan Berkunjung ,Bila Hanya Menciptakan Luka  Dihati Orang Dikunjungi

Saling mengunjungi antar sesama sahabat ataupun kerabat ,tentu saja sangat baik sekali.Namun berkunjung kerumah orang ,hanya karena ingin melampiaskan uneg uneg dihati atau ingin memberikan "pengarahan"bagaimana seharusnya orang lain berlaku terhadap diri kita,sungguh sebuah tindakan yang naif,karena hanya akan menghadirkan luka dihati orang yang dikunjungi. Karena itu,bilamana memang tidak mampu menahan diri,maka lebih baik tidak berkunjung,daripada kunjungan kita,hanya menyebabkan luka mengangga dihati orang.

Komunikasi Berarti Pembicaraan Timbal Balik

One way communication adalah ibarat orang lagi berpidato atau berkotbah,tidak memberikan kesempatan kepada lawan bicara untuk mengemukakan pendapatnya. Berpidato atau berkothbah,secara psikologi menempatkan si Pembicara ,berada ditingkat yang lebih tinggi daripada yang mendengarkan. Menjelaskan,bagaimana seharusnya sikap hidup.Bagaimana harus bertindak ,bahkan tidak jarang sebuah kotbah atau pidato bernafaskan nada nada perintah .

Dalam berinteraksi dengan lingkungan dimana kita berada,dengan sahabat ,mapun dalam keluarga,pada umumnya orang tidak suka mendengarkan nada pembicaraan yang menggurui. Oleh karena itu ,perlu memahami ,bahwa komunikasi adalah pembicaraan dua arah (two ways communication).Hal ini penting untuk menjaga keharmonisan dalam hubungan antara  sesama. Karena pembicaraan dua arah yang baik,mengandung  energi humanis didalamnya.

Hubungan Kekeluargaaan Juga  Terancam Putus

Bukan hanya hubungan pertemanan dan persahabatan yang bisa terputus akibat ketiadaan komunikasi,tetapi juga hubungan kekeluargaan.Bahkan keharmonisan rumah tangga bisa ambruk, gara gara komunikasi yang tidak berjalan sebagaimana mustinya. Karena itu perlu pandai menempatkan semuanya pada porsinya,bahwa ketika berkomunikasi, lepaskanlah atribut yang menempel pada diri kita,walaupun mungkin saat ini ,kita adalah sosok orang sukses,sedangkan sahabat yang menjadi kawan bicara kita,"hanyalah" orang biasa saja.

Saya bukan berlatar belakang ilmu komunikasi,tapi belajar dari ilmu Komunikasi dalam kehidupan, bahwa dasar yang paling penting dalam berkomunikasi adalah saling menghormati dan saling menghargai. Belajar di bangku kuliah akan menghadirkan ilmu pengetahuan dalam diri kita.Belajar dari ilmu Kehidupan akan menghadirkan kearifan hidup dalam diri. Yakni mampu menjadi pembicara yang baik dan sekaligus menjadi pendengar yang baik.

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun