Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sosok Pejabat yang Patut Dijadikan Panutan Semakin Langka

4 Desember 2017   21:13 Diperbarui: 4 Desember 2017   21:41 1299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://depositphotos.com

Bila Tidak Mungkin Jadi Pahlawan,Jangan Jadi Penghianat

Menjadi pahlawan ? Rasanya terlalu muluk,setidaknya bagi diri  saya pribadi. Kalau pahlawan kesiangan mungkin saja.Artinya,orang lain yang membangun atau berbuat sesuatu kebaikan,,tapi kita yang mengaku ngaku mengerjakannya.Tapi menjadi pahlawan benaran,agaknya terlalu jauh deh targetnya.Tapi setidaknya ada yang pasti dapat kita lakukan,yakni jangan menjadi penghianat.

Menghianati mengandung makna mendalam ,misalnya :

  • Menghianati  hati nurani sendiri
  • Menghianati kepercayaan yang diberikan kepada kita
  • Menghianati pasangan hidup
  • Menghianati negara dan bangsa sendiri

Semakin Langkah Sosok Yang Dapat Dijadikan Panutan

Saya masih ingat kisah tentang Bung Hatta,yang adalah wakil presiden RI yang pertama.Sewaktu ada keputusan pemotongan uang,Bung Hatta sama sekali tidak memberi tahu kepada istri dan anak anaknya berita tersebut.Padahal uang yang berada ditangan istirinya adalah uangnya juga. Saya tidak ingat lagi,dimana saya membacanya,sehingga tidak dapat menuliskan referensinya,

Setidaknya ,ada pesan moral mendalam ,bahwa betapa Bung Hatta menjadi harkat dan martabatnya sebagai abdi negara ,dengan menutup mulutnya dan memegang teguh rahasia negara,termasuk terhadap istri dan keluarganya sendiri. Mungkin ada orang yang menganggapnya bodoh,tapi bagi Bung Hatta, menjaga kepercayaan adalah jauh lebih penting,ketimbang apa kata orang. Dan jauh lebih penting,daripada menyelamatkan keuangan keluarganya sendiri.

Teman Saya Yang Bupati Kerinci 2 Priode ,Tapi Nggak Punya Apa Apa

Karena sudah pernah saya tuliskan artikelnya,maka tentu tidak perlu diulang ulang,karena hanya akan menghadirkan rasa muak bagi pembacanya.Singkatnya,teman kami  Kol.TNI(P,sudah 2 kali jadi Bupati di Kerinci,Tapi ketika menjemput kami di jambi,hanya menggunakan kendaraan yang harganya mungkin tidak laku dijual 5 juta rupiah. Tidak ada pompa bensin dan tidak punya kebun kelapa sawit, Malahan mengemudikan kendaraan sendiri.Tapi kata Pak  Bambang kepada kami,biarlah orang lain mengatakan saya bodoh.Saya senang hidup sederhana dan bisa tidur nyenyak,tanpa ada kekuatiran diciduk KPK

Masih Adakah Sosok Seperti Bung Hatta  Yang Patut Dijadikan Panutan?

Sejujurnya,saya merasa amat pepsimis.Apalagi menyaksikan perkembangan terkini ditanah air kita.Dimana banyak pejabat yang sudah melupakan apa makna dari harkat,martabat dan marwah diri.Saya mengambil contoh Bung Hatta,bukan karena beliau sama sama berasal dari Sumatera Barat,melainkan karena hanya kisah itu,yang masih tertinggal dalam ingatan saya.

Kejujuran Semu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun