Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menengok Gaya "Winter Art Season" di Perth

21 Agustus 2017   20:10 Diperbarui: 22 Agustus 2017   07:03 1010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di musim dingin, pada umumnya orang lebih senang tinggal dirumah pada weekend dan hari libur. Karena disamping udara yang cukup dingin mengigit, ditambah dengan cuaca yang tidak menentu. Pagi hari sangat cerah, tapi dalam waktu kurang dari satu jam, tiba tiba cuacaa bisa mendung dan gelap. 

Angin bertiup kencang, bahkan tidak jarang ada peringatan dari pemerintah setempat, disaat diperkirakan angin berembus dengan kecepatan 100 -125 Km perjam dan disertai hujan lebat. Karena itu, tidak mengherankan bilamana hujan sangat lebat dan angin bertiup kencang, maka ada belasan kendaraan yang parkir di bahu emergency stop area. Karena dalam cuaca yang gelap, maka kendati masih disiang hari bolong,pandangan mata, hanya sebatas 10 meter kedepan. Makanya yang kurang mantap da merasa ragu, memilih untuk berhenti dan menunggu hujan reda dan cuaca membaik.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Untuk memancing agar warga ada kegiatan diluar rumah,maka dimusim dingin ada banyak acara yang ditawarkan dengan thema :"Winter Arts Season" Yang lokasinya terpencar pencar sesuai dengan pengelola masing masing. Misalnya di Sorento ,ada atraksi ice scatting ,yang tentu saja tidak gratis. Yang ikut bermain di salju buatan ini,ternyata bukan hanya anak anak,tetapi juga ikut serta orang dewasa.Harga tiket masuk,lumayan mahal,yakni 60 dolar perorang. Apalagi untuk ukuran kantong orang Indonesia. Karena berarti 600 ribu rupiah perorang,hanya untuk tiket masuk saja

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Ada Acara Festival Payung Di London Court

Siang tadi ,kami menyempatkan singgah di lokasi London Court,untuk memotret keunikan dari festival payung,yang merupakan bagian dari kegiatan Winter Arts Season. Inti dari segala kegiatan ini,sesungguhnya adalah bisnis yang dibungkus dengan seni. Begitu juga dengan di lokasi London Court ini,yang memang merupakan pertokoan ,untuk souvenir dan money changer. Karena bagunan unik ini dijadikan heritage building oleh pemerintah daerah dan sekaligus menjadi objek wisata

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Bangunan  khas arsitektur gaya Eropa masih berdiri dengan megah tepat di samping Central Train Statiion di Kota Perth, ibu kota Western Australia. Bangunan yang dijadikan semacam heritage building oleh pemerintah Australia ini menampilkan sebuah sisi dari bangunan Kota London yang merupakan ibu kota dari Britania Raya. 

Di sudut kiri dan kanan gedung terlihat tulisan yang terpahat di dinding batu bangunan tersebut yang berbunyi "London Court".Bekas rumah-rumah tinggal yang kini sudah beralih fungsi menjadi semacam pusat bisnis souvenir, coffee shop, dan money changer ini tampak cukup menarik para pengunjung. Kendati pada awalnya sama sekali tidak bermaksud untuk berbelanja, daya magnet bangunan khas Eropa di abad ke-18 ini, mau tidak mau "memaksa " orang untuk setidaknya melangkahkan kaki, memasuki pintu gerbang yang tampak anggun dan kokoh. 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Dengan jam dinding yang melekat di puncak gedung dan tata warna khas yang membedakan bangunan ini dengan bangunan modern di sekitarnya.Bagi Yang hanya sekedar cuci mata,kalau merasa kecapaian ,dapat duduk di salah satu Cafe yang ada disana,dengan memesan secangkir kopi. Namun karena lokasi ini merupakan salah satu tujuan wisata,maka harga barang barang disini relatif lebih mahal dibandingkan dengan pertokoan biasa.Banyak turis dari mancanegara yang datang kesini,hanya untuk mengabadikannya lewat camera masing masing. Mungkin merasa kunjungannya ke Perth,rasanya tidak lengkap,bilamana tidak berkunjung kesini

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Weekend dan Minggu Hari Untuk Keluarga

Walaupun negara Australia sudah termasuk negeri yang maju ,tetapi kebersamaan dengan keluarga di weekend dan hari Minggu,masih merupakan prioritas utama bagi mereka. Salah satu hobi warga disini adalah menyaksikan berbagai atraksi dan ikut berperan serta didalam kegiatan tersebut.Amat jarang terlihat ada anak anak atau orang dewasa,yang senang duduk dirumah dan main game. Main game,disini bukan termasuk favorit anak anak ,maupun dewasa.Mereka lebih senang berekreasi diluar rumah,kendati harus ada uang keluar.

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun