Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saya Kerja "Under Pressure", Gimana Sih Cara Menghadapinya?

3 Maret 2017   07:28 Diperbarui: 3 Maret 2017   08:34 7344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bekerja under pressure atau kerja dibawah tekanan,membuat orang stress dan sakit kepala berkepanjangan.Biasanya yang disalahkan adalah Boss,yang cerewet,bawel dan semena mena. Jarang orang yang mau melakukan introspeksi diri,mengapa dirinya bisa terjebak kedalam kondisi tersebut?

Megapa Orang Bisa Terjebak Kerja :"Under Pressure?"

"Stress nih,Boss cerewet amat.Target harus dicapai,mana dikasih waktu lagi,bisa gila nggak?" Kira kira begitulah uneg uneg dari orang yang merasa dirinya selalu bekerja "under presssure" atau dibawah tekanan. Sesungguhnya,disemua lapangan pekerjaan,selalu ada tekanan tekanan,agar karyawan bisa lebih maju dan perusahaan mendapatkan keuntungan.

Redaksi Koran,majalah atau tabloid,juga ada deadline atau batas waktu, agar semua artikel dan iklan yang akan naik cetak atau siap untuk di tayangkan,sudah harus selesai dalam hal editing ataupun setting dan penempatan gambar gambar pendukung.

Bagi yang pernah bekerja di bidang Marketting atau Sales,pasti sudah pernah merasakan bekerja under pressure. Target dari perusahaan :"minimal ,sebagai Sales,harus mampu menjual produk perusahaan dalam nilai nominal 1 juta rupiah dalam satu minggu,misalnya" Atau bagi seorang Supervisor ,ada target untuk  merekrut sekurang kurangnya satu orang dalam satu minggu. Bila target tidak tercapai,maka konsekuensinya, tidak mendapatkan bonus dari perusahaan dan bilamana selama tiga bulan,tidak mencapai target,akan diterminasi atau diberhentikan.

Perusahaan Sendiri

Banyak orang berpikir,kalau punya perusahaan sendiri,maka tidak akan ada lagi yang namanya kerja under pressure.Sebuah cara berpikir yang sangat keliru. Karena justru sebagai pimpinan  perusahaan sendiri,kerja under pressure,bukan hanya pada jam jam kerja,melainkan sepanjang hari.

Bayangkan,kontrak jual beli sudah ditanda tangani,sementara stock barang digudang,masih jauh dari cukup. Belum lagi harga pasar yang tiba tiba melambung dan karyawan yang satu tidak masuk kerja,lantaran istri melahirkan. Karyawan lainnya,izin tidak  masuk kerja karena neneknya meninggal dunia.Belum lagi ada tamu keluarga yang datang dari luar negeri dan perlu dilayani. Pencairan dana dari letter of credit,mengalami masalah,karena ada clausure yang salah ketik dan harus dimintakan persetujuan dari Pembeli,untuk konfirmasi,bahwa mereka setuju untuk dibayarkan,walaupun terdapat kekeliruan tulisan dalam surat kredit. Gimana sih rasanya?

Mengapa Bisa Terjadi Kerja Under Pressure?

Terciptanya nuana kerja dibawah tekanan ini,sesungguhnya adalah akibat dari  kurang pintarnya kita mengatur waktu. Kebiasaan jelek adalah orang berpikir :" Masih lama lagi,santai dulu  ah" .Maka waktu yang sesungguhnya lebih dari cukup untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan target perkerjaan, tidak diatur dengan baik. Lebih banyak santai. Pagi pagi duduk baca koran,sambil menikmati secangkir kopi hangat dan kemudian ngobrol sana sini yang tidak ada manfaatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun