Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Lowongan Pekerjaan Terbuka Lebar

24 Oktober 2016   20:56 Diperbarui: 25 Oktober 2016   01:18 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock

Berapa juta sarjana yang menganggur di Indonesia? Ada jutaan dan setiap tahun, jumlah ini bukannya semakin berkurang,melainkan semakin bertambah.

“Selamat ya mas,sudah lulus S1 ya. Ngomong ngomong kerja dimana mas? “”

“Hmmm ,,,ya masih belum nih. Sudah dua tahun mencari pekerjaan,tapi belum ada lowongan”

Percakapan singkat ini, sudah bagaikan melegenda  dalam masyarakat kita. Orang tua pontang panting bekerja siang malam, untuk dapat menyekolahkan anaknya,Kemudian lulus sma, masih harus ngutang sana sini, demi untukmembayar uang masuk bagi anak anak entah di universtas mana saja. Ketika anak anak diterima kuliah,anak anak sangat senang dan orang tua bangga:” Anak anak kami sudah kuliah.Sudah jadi mahasiswa”

Kemudian, orang tua masih harus kerja semakin keras, siang dan malam,untuk membayar uang kulah,uang buku dan  uang pemondokan bagi anak anak mereka yang kuliah diluar kota. Tahun demi tahun dilewati dengan penuh ketabahan dan kesabaran. Demi untuk sebuah cita cita :”Lulus menjadi sarjana!”

Ketika Hari :” H’ Tiba

Setelah menjalani hari hari yang teramat berat dan tahun demi tahun dapat dilalui dengan selamat,maka akhirnya hari H yang menjadi impian anak dan sekaligus menjadi impian keluarga ,kini sudah ada didepan mata . Maka dengan hati penuh rasa syukur dan berbunga bunga,orang tua sudah mempersiapkan batik terbaiknya untuk menghadiri wisuda putra atau putrinya yang lulus sebagai Sarjana.

Sepajang hari wisuda merupakan hari yang penuh suka cita.Wajah ceria, cipika cipiki ,peluk sana peluk sini, senyum dan tawa yang berderai ,merayakan hari  wisuda sang harapan keluarga menjadi sarjana.

Ketika Euforia Usai

Tapi ketika euphoria merayakan hari wisuda ini usai,maka impian yang begitu menggebu gebu,bahwa  putra atau putri yang diharapkan akan mampu mendukung ekonomi keluarga atau  setidaknya dapat  membantu meringankan beban orang tua ,dengan membiayai sekolah adik adiknya,teryata semakin hari ,terasa semakin kabur .Dan hari hari berlalu,tanpa secercah harapan.Seiring dengan perjalananan waktu,bulan demi bulan berlalu dan akhirnya tahunpun berganti. Maka pupuslah sudah impian keluarga yang tadinya sempat berbinar binary,kini bagaikan malam gelap pekat ,tanpa bintang dilangit

“Tidak ada lowongan  pekerjaan” . Itulah agaknya nyanyian horror, yang paling menakutkan dan menyakitkan hati para pencari kerja dan keluarganya.

Menurunkan Harga  Jual

Kalau sebelumnya, para lulusan sarjana ini memasang :”tarif tinggi”,semisalnya :

  1. Lowongan kepala bagian
  2. Kepala bidang pengadaan
  3. Kepala bidang pemasaran
  4. Chief Editor
  5. Sales Manager

Setelah telapak sepatu semakin menipis ,karena sudah dua tahun olah raga turun naik keberbagai kantor dan perusahaan, akhirnya terjadi erosi semangat dan etos kerja. Jalan satu satunya adalah menurunkan “nilai jual” yang tadinya selangit ,menjadi :” asal dapat pekerjaan”

Namun kendati,walaupun sudah membanting harga jual ,ternyata sialnya, masih belum juga ada peluang untuk mendapatkan pekerjaan.  Sehingga akhirnya , dengan rasa frustasi,melipat ijazah sarjana dan menyimpannya dirak rak buku. Untuk kemudian,dengan berat hati ,menyingsingkan lengan baju dan mulai bekerja dibidang :” Car Wash” . Sengaja ditulis dalam bahasa Inggeris, walaupun artinya adalah :” Cuci Mobil”.tapi rasanya  lebih enak dan terhormat mendengarkan kata :”Car Wash”

Lowongan Kerja Yang Selalu Terbuka

Sesungguhnya, ada lowongan yang selalu terbuka dan  hampir pasti akan diterima. Yakni sebagai :

  1. Financial Consultant
  2. Penghasilan Menjanjikan
  3. Tiap Tahun Berpeluang Keluar Negeri  dibiayai Perusahaan
  4. 10  tahun kerja  tidak terputus, ada uang pensiun

Mengapa Orang Enggan Bekerja di Perusahaan Financial Consultant (Insurance)?

  • Masyarakat Indonesia Belum Insurance Minded
  • Asuransi terlanjur dapat stigma negative
  • Dianggap menyumpahi orang cepat mati
  • Padahal sesungguhnya adalah sebaliknya
  • Kalau orang cepat mati ,malah perusahaan asuransi bisa bangkrut

Bekerja sebaga Konsultan Keuangan di Perusahaan Asuransi ,memang tantangannya berat. Akan tetapi  fasilitas yang ditawarkan juga cukup menantang. 3 bulan setelah masa percobaan, sudah langsung diterima sebagai agen tetap. Diberikan ruang kerja tersendiri. Boleh menggunakan telpon,selama untuk kepentingan perusahaan.  Minuman air mineral,teh . dan kopi tersedia setiap waktu. Ruangan berair condition. Untuk keperluan mengambil uang nasabah,mobil perusahaan dapat digunakan. Bila ada yang bertanya. Kerja dimana? Kita dapat dengan mantap menjawab:”Saya bekerja  sebagai Financial Consultant! Dan berkantor di gedung megah.

Bekerja disini, ada banyak kesempatan untuk bertemu dan berbincang bincang dengan masyarakat dari berbagai golongan. Dan sekaligus membantu orang orang yang sama sekali tidak memahami pentingnya arti asuransi,bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Dengan memegang polis asuransi,maka orang tidak hanya memproteksi dirinya sendiri,tetapi juga mencegah dirinya menjadi beban bagi keluarga,seandainya terjadi hal hal tidak diingini.

Bila kita memahami dengan sepenuhnya ,makna dan manfaat asuransi,mungkin saja lowongan ini menjadi passion kita.  Sehingga dalam waktu dekat, banyak hal yang sekaligus dapat dicapai,yakni:

  1. Menjamin hari tua kita
  2. Berpeluang mendapatkan penghasilan yang menjanjikan
  3. Berpeluang untuk pesiar keluar negeri dengan biaya perusahaan

Namun, tentunya ,jangan berharap akan dapat durian runtuh

Dengan berpikir,semuanya akan diperoleh secara otomatis.Apapun yang ingin dicapai dalam hidup ini,tidak lepas dari niat ,tekad yang teguh,serta kerja keras dan tidak pernah berhenti belajar.

Bekerja sebagai Financial Consultant,

Kita tinggal memilih perusahaan yang sesuai dengan passion kita.Disini.kita tidak terpancang kerja sepanjang hari dikantor.Kita bebas kemana mana,untuk mendapatkan nasabah. Kita bebas menentukan berapa besar penghasilan yang ingin dicapai setiap bulannya.Bahkan kita bebas menentukan target apa yang ingin dicapai dalam setahun. Bila sebagai karyawan di perusahaan lainnya, kita hanya sebagai karyawan atau orang yang digaji,disini kita adalah partnership dari perusahaan. Keberhasilan kita, adalah juga keberhasilan perusahaan. Karena itu kita mendapatkan kebebasan penuh untuk menggali pontesi diri ,serta mendapatkan kesempatan untuk mengikuti training training secara gratis. Untuk meningkatkan pengetahuan kita tentang product knowledge.

Bahkan dalam melakukan pekerjaan sebagai Financial Consultant, kita mendapatkan kesempatan dan kebebasan untuk tetap menekuni passion dibidang tulis menulis.dan mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai pemilik perusahaan besar dan sumber berita lainnya. Dengan demikain,sekali mendayung,dua tiga bua h pulau terlampaui.Bahkan  dalam menjalankan tugas sebagai seorang Financial Consultant,kita bebas dapat menggabungkan  dengan pekerjaan  kita sebagai  seorang Wiraswasta dibidang  Cosmetik atau parfum dan lainnya.Selama kita memenuhi  kriteria tugas minimal yang menjadi aturan perusahaan.Tentu saja hal  ini,akan menjadi nilai tambah dalam kehidupan kita,daripada terpancang pada penjualan salah satu produk saja.

Atau profesi kita sebagai penjual mobil bekas,juga dapat disejalankan dengan pekerjaan ini,karena asuransi tidak hanya sebatas asuransi jiwa,tapi juga yang berhubungan dengan property dan barang bergerak ,seperti kendaraan Jika kita bisa bekerja sesuai dengan passion ,bahkan mendapatkan kesempatan untuk melakukan double job,tanpa menyalahi aturan dari kantor tempat kita bekerja ,tentu akan merupakan sebuah hal yang sangat menyenangkan.

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun