OPINI
Saya dan kita semua yakin, Ibu Megawati sangat mencintai Bangsa dan Negara Indonesia ini yang dibangun berdasarkan Asas Pancasila yang digagas oleh Alm. Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno.Â
Kecintaan Ibu Mega terhadap NKRI sebesar kecintaan terhadap Ayahandanya, Alm. Ir. Soekarno. Kita juga sama-sama yakin, kecintaan Bapak Prabowo Subianto terhadap bangsa dan negara ini tidak lebih kecil dari tokoh-tokoh nasional manapun.
Saya berani bersaksi dalam beberapa kesempatan (salah satunya Dialog Kebangsaan yang diselenggarakan oleh Lembaga Suara Kebangsaan Tionghoa Indonesia-SAKTI di Medan 2013 lalu) bertemu Bapak Prabowo, beliau menyatakan dirinya diam di-"kambing hitam"-kan atas peristiwa Tragedi Mei 1998 karena kecintaannya terhadap bangsa dan negara ini. Beliau menjaga dan melindungi anak bangsa agar tidak berperang saudara.
Bahwa "keributan" akhir-akhir di negri ini, yang merusak tatanan persatuan dan kesatuan bangsa sampai kepada hampir lunturnya Pancasila yang menjadi ruh kehidupan berbangsa dan bernegara; adalah berawal dari pengelompokan pro dan kontra antara yang menamakan dirinya kelompok religius dan kelompok nasionalis.
Faktanya, kita semua anak bangsa yang religius dan nasionalis dengan implementasi kecintaan kita terhadap NKRI dalam bentuk yang berbeda. Kita semua tidak bisa pungkiri hal itu...
Pemilu 2009, pendukung Megawati-Prabowo Pasangan Calon Presiden, begitu mesra tanpa batas SARA. Tidak ada "Elu Cina, elu Batak, elu Jawa, elu Melayu, elu Minang" dan lain sebagainya. Tidak ada "Elu Kafir, elu Setan, elu beriman, elu asing, elu aseng" dan lain sebagainya.
Saat ini kita saling mengelompokkan diri dan menuding sesama anak bangsa sebagai yang terburuk. Mengenaskan!
Bagaimana cara Ibu Megawati menyelamatkan bangsa dan negara yang dibangun ayahanda beliau, Alm. Ir. Sokekarno?
Revitalisasi Ideologi Bangsa, PANCASILA; dan Rekonsiliasi Nasional Pemimpin-pemimpin Bangsa.
Ibu Megawati menjadi Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), tidak perlu saya mengajari, bagaimana Revitalisasi Ideologi Bangsa lagi. Kapasitas beliau ribuan kali melebihi kapasitas saya.
