Mohon tunggu...
Tjhen Tha
Tjhen Tha Mohon Tunggu... Insinyur - Speed, smart and smile

\r\nIa coba menjelaskan bahwa kebiasaan dalam keluarga kita selalu menggunakan nick-name atau panggilan sayang, huruf (i) didepan nama Tjhentha bukanlah arti turunan produk Apple seperti iPhone, iPad atau iPod tapi itu adalah sebutan sayang untuk orang yang dicintai. jadi huruf (i) di depan nama itu bukanlah untuk maksud pembeda gender. Tjhentha itu sendiri berasal dari dua suku kata Tjhen Tha, karena dulu belum ada huruf C maka di tulis Tj dan aslinya adalah Chen Tha yang berarti Cin-Ta.\r\niCinta dalam artian makna orang yang dicintai dalam kondisi pasif (dicintai) karena ia masih dalam kandungan. Ketika ia sudah lahir, iCinta berubah menjadi Cinta yang berubah peran jadi aktif sebagai kata kerja atau kewajiban (mencinta). Kewajiban Cinta sama derajadnya seperti kewajiban sholat, haji, puasa, zakat dll. sebagaimana dituliskan dalam Qs 42:23.\r\n“Katakanlah hai Muhammad, tidak aku pinta upah atas dakwahku kepada kalian melainkan kecintaan kalian kepada keluargaku (Ahlulbait).”\r\nOrang tuaku menyampaikan pesan dan wasiatnya dalam namaku untuk membayarkan utang mereka kepada Rasulullah yang telah mengajarkan Islam kepada mereka.\r\nSemoga aku bisa membayar hutang-hutang kami kepada Rasulullah saw dengan men-Cintai Ahlulbaitnya

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Modern Electricity

13 Desember 2021   10:47 Diperbarui: 14 Desember 2021   15:40 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada artikel sebelumnya kita sudah membahas bagaimana mengatasi excess-power dari pembangkit coal-plant pada sistim Jawa-Bali dan teknologi Carbon-Capture untuk mengurangi emisi CO2 yang ditimbulkannya.

https://www.kompasiana.com/tjhentha/61a5a8e606310e2174779352/electric-war-ewar

Kali ini kita akan membahas tahapan dan perkembangan operasi sistim kelistrikan. Kalau sebelumnya operasi sistim menghadapi tantangan untuk mengatasi beban yang berubah-ubah dan saat ini tantanganya bukan hanya beban yang berubah melainkan pembangkitannya juga berubah-ubah. Hal ini terjadi karena sumber energi primer yang digunakan tergantung pada cuaca dan sinar matahari yang tidak stabil.

Pembangkitan yang berasal dari angin disebut Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dan yang berasal dari sinar matahari disebut Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), kedua pembangkit ini masuk kategori Variabel Renewable Energy (VRE) karena bersifat tidak stabil.

Kedepan untuk mengatasi tantangan pembebanan dan pembangkitan yang selalu berubah ini perlu dilakukan modernisasi operasi sistim kelistrikan.

Dalam dunia persepak bolaan strategi pertandingan juga berubah-ubah, FC Barcelona yang sangat sukses mendominasi dengan sistim Tiki-Taka berhasil dicounter dengan gaya bertahan "parking the bus". Tim Jerman yang sangat dominan menyerang dengan gaya "long-pass" yang efisien dan efektif dihadapi oleh tim Italy dengan gaya bertahan "Catenaccio" untuk meruntuhkan mental lawan.

Namun sepak bola modern bukan hanya didominasi oleh strategi akan tetapi juga oleh gaya potongan rambut (hair-cut)pemainnya. Gaya potongan rambut menjadi karakter pemain untuk mendapat dukungan fans-fanatik.

David Beckham dengan gaya "Slicked Back Hair", Christian Ronaldo dengan gaya "Hard Part Comb Over Fade" dan Lionel Messy dengan gaya "Textures Messy Hair". Bahkan sampai-sampai pemain bintang "the Red Devil" (setan merah) Wayne Rooney yang botak terpaksa harus menanam rambut untuk membentuk karakter permainannya.

Sebenarnya gaya potongan rambut pertama kali diadopsi dari gaya rambut "Army Haircut" yang dipopulerkan oleh Keanu Reave dalam film action "Speed".

Sistim kelistrikan Jawa-Bali termasuk yang terbaik dan terkuat dari 22 sistim kelistrikan yang ada di Indonesia dan dapat merespon baik terhadap perubahan beban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun