Mohon tunggu...
Tjhen Tha
Tjhen Tha Mohon Tunggu... Insinyur - Speed, smart and smile

\r\nIa coba menjelaskan bahwa kebiasaan dalam keluarga kita selalu menggunakan nick-name atau panggilan sayang, huruf (i) didepan nama Tjhentha bukanlah arti turunan produk Apple seperti iPhone, iPad atau iPod tapi itu adalah sebutan sayang untuk orang yang dicintai. jadi huruf (i) di depan nama itu bukanlah untuk maksud pembeda gender. Tjhentha itu sendiri berasal dari dua suku kata Tjhen Tha, karena dulu belum ada huruf C maka di tulis Tj dan aslinya adalah Chen Tha yang berarti Cin-Ta.\r\niCinta dalam artian makna orang yang dicintai dalam kondisi pasif (dicintai) karena ia masih dalam kandungan. Ketika ia sudah lahir, iCinta berubah menjadi Cinta yang berubah peran jadi aktif sebagai kata kerja atau kewajiban (mencinta). Kewajiban Cinta sama derajadnya seperti kewajiban sholat, haji, puasa, zakat dll. sebagaimana dituliskan dalam Qs 42:23.\r\n“Katakanlah hai Muhammad, tidak aku pinta upah atas dakwahku kepada kalian melainkan kecintaan kalian kepada keluargaku (Ahlulbait).”\r\nOrang tuaku menyampaikan pesan dan wasiatnya dalam namaku untuk membayarkan utang mereka kepada Rasulullah yang telah mengajarkan Islam kepada mereka.\r\nSemoga aku bisa membayar hutang-hutang kami kepada Rasulullah saw dengan men-Cintai Ahlulbaitnya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Go East #Bintuni #Gas

21 November 2016   03:19 Diperbarui: 12 September 2017   17:37 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Go East #Bintuni#Gas

Berikut penggalan lyric lagu yang diciptakan grup band "Village People" asal Amerika yang nge-hits pada akhir tahun tujuh puluhan dengan judul "Go West",

Come on, come on, come on, come on

(Together) We will go our way
(Together) We will leave someday
(Together) Your hand in my hand
(Together) We will make our plans
(Together) We will fly so high
(Together) Tell all our friends good-bye
(Together) We will start life new
(Together) This is what we will do

(Go West) Life is peaceful there
(Go West) In the open air
(Go West) Where the skies are blue
(Go West) This is what we were gonna do

(Go West, this is what we were gonna do, Go West)

Kemudian, pada awal tahun sembilan puluhan grup band "Pet Shop Boys" asal Inggris membuatnya semakin terkenal kesegala penjuru dunia dan menjadi simbol kemenangan kebudayaan barat terhadap Uni Soviet.

Judul artikel ini (Go East) merupakan antitesis dari judul lagu "Go West" tersebut, namun tetap berusaha mengadobsi semangat dan ritmik melodi disconya yang bergelora penuh hentakan dan bercerita mengenai re-orientasi kegiatan migas (minyak dan gas) di tanah air.

Produksi minyak ditanah air pertama kali dilakukan pada tahun 1871 oleh Mr. Jan Reerink di Cicalengka (Jawa Barat) dengan kedalaman pengeboran sumur sekitar 120 meter dan didapat produksi harian 6000 bod, yang merupakan pengeboran sumur kedua di dunia setelah Kolonel Edwin L Drake melakukan pengeboran pertama pada tahun 1859 di Pennsylvania, Amerika.

Puncak produksi minyak nasional dicapai dua puluh tahun lalu dengan total produksi mencapai 1,6 juta bod dan sejak itu terjadi penurunan produksi yang signifikan sehingga menjadi 800ribu bod.

Go-East dan Re-Orientasi
Setelah menikmati masa jaya produksi minyak sejak seratus lima puluh tahun yang lalu, saat ini kita mulai merasakan penurunan produksi yang suram, maka oleh karena itu kita perlu melakukan reorientasi metodologi produksi migas dengan menuju wilayah timur (Go East) yang bermakna :

(Go East) beralih dari barat ke wilayah timur
(Go East) beralih dari daratan ke lautan
(Go East) beralih dari sumur dangkal ke sumur dalam
(Go East) beralih dari produksi minyak ke produksi gas

(Go East, this is what we were gonna do, Go East)

(Together) We will go our way
(Together) We will leave someday
(Together) Your hand in my hand
(Together) We will make our plans
(Together) We will fly so high
(Together) Tell all our friends good-bye
(Together) We will start life new
(Together) This is what we will do

Head East atau menuju timur, kita akan menghadapi tantangan-tantangan yang harus ditaklukan, namun dibaliknya juga menawarkan kesuksesan, kehangatan dan kecerian sinar matahari pagi (Orient).

Proyek Gas Tangguh
Salah satu proyek migas yang besar di wilayah timur adalah Proyek Gas (LNG) Tangguh yang berada di kedalaman laut teluk Bintuni Papua. Proyek ini pertama kali di eksplorasi oleh Pertamina dan Arco pada 1997 dan menemukan cadangan gas mencapai 18,3 tsfd yang merupakan salah satu cadangan yang terbesar didunia.

Namun sayangnya, ketika Proyek Tangguh akan masuk tahapan produksi dan operasi pada April 2003 Pertamina dipaksa menyerahkan Penguasaan Proyek Tangguh kepada British Petroleum (BP) dengan alasan atau atas dasar UU Migas 2001 yang baru dibuat dan disusun oleh anak bangsa atas bantuan pihak asing. Undang-undang ini bertujuan untuk mengkebiri/handcuff perusahaan minyak nasional dari menguasai dan mengelola sumberdaya alamnya sendiri. Kasus yang sama juga terjadi pada Proyek Cepu pada tahun 2005 dimana Pertamina dipaksa menyerahkan kekuasaanya sebagai operator kepada Exxon-Mobil.

Train-3 & Asset Management
Proyek pembangunan kilang gas Tangguh yang ketiga direncanakan akan dimulai akhir tahun ini, dengan perkiraan awal investasi sebesar $12 milyar yang kemudian dikoreksi menjadi $8 milyar dengan alasan akibat jatuhnya harga minyak mengakibatkan harga barang/komponen juga ikut turun.

BPmigas yang lahir akibat pengkebirian Pertamina oleh UU Migas 2001, dan yang kemudian dibubarkan oleh MK (Mahkamah Konstitusi), sehingga harus mentransformasi dirinya menjadi SKKmigas dibawah lembaga pemerintah, dan saat ini sedang berambisi beralih untuk menjadi BUMN Pengelola Asset Proyek Migas.

Namun, tampaknya mereka belum berhasil unjuk gigi dengan penggunakan kesempatan sebagai badan pengelola asset, pada proyek Tangguh untuk pembangunan Train-3. Saat ini kita sudah mempunyai 6 Train dari proyek Arun Aceh yang tidak terpakai lagi dan ada 8 Train pada Proyek Badak Bontang, fasilitas ini sangat potensial untuk direstorasi menjadi Train-3 Tangguh dengan biaya yang relatif murah.

Harus dipahami Badan Pengelolaan Asset bukanlah unit yang hanya mengitung nilai sisa barang loakan saja tetapi lebih kepada pembangunan kemampuan reenginering teknologi untuk meningkat nilai sisa peralatan yang sudah tidak terpakai.

Misalnya, dengan adanya praturan zero flare akan dibutuhkan paket fasilitas sweethening dan gen-set untuk pemanfaatan gas flare pada sumur-sumur produksi, ketika sumur-sumur ini mulai tidak produktif fasilitas tersebut dapat direlokasi pada wilayah kerja yang lain. Oleh karena itu pengelola asset migas harus mempunyai kemampuan dan bengkel restorasi yang kreatif dan inovatif untuk memfungsikan kembali asset-aset yang sangat berharga.

#Pertamina#Tangguh
Sebenarnya, "Restorasi Train Approach" dapat dijadikan entry-point bagi Pertamina untuk masuk kembali (re-entry) pada Proyek Tangguh sebagai pengelola, karena proyek Arun dan Badak berada dibawah kepemilikan/asset Pertamina dan kemudian secara bertahap dapat mengambil porsi mayoritas untuk kembali menjadi posisi Operator utama Proyek Tangguh.

Ide proyek restorasi bukanlah masalah baru, malah di dunia entertainmemt telah menjadikannya objek tontonan menarik dan digemari masyarakat. Adalah MTV yang memperkenalkan serial film restorasi mobil yang dinamakan "Pimp My Ride" yang nge-hits keseluruh penjuru dunia. Penyanyi Raper Xzibit, sebagai pembawa acara tersebut mendatangi pemilik mobil tua yang menjadi targetnya dan berusaha menciptakan impian pemiliknya melalui hasil kerja "West Coast Customs" bengkel mobil yang terkenal di California dan sangat fenomenal.

Jika saja anak bangsa ini mau sedikit lebih kreatif melakukan train-3 restorasi dengan muatan inovasi dan rekayasa teknologi, seorang sutradara profesional dapat menjadikannya salah satu serial film dalam National Geografi yang akan membanggakan kita semua.

Masuknya bpk Archandra sebagai pakar super-structure proyek off-shore migas dalam jajaran pemerintah membawa angin segar dan menjanjikan perubahan pada pengelolaan migas di tanah air ini.

Namun pendekatan beliau yang super-santun dalam pengelolaan migas seperti keluhan tingginya biaya cost-recovery yang harus ditanggung negara di saat pendapat hasil migas yang semakin menurun sempat terdengar sayup-sayup dan kemudian hilang dalam senyap.

Jika sedikit berkaca pada sikap bu Menteri Susi yang tegas terhadap kapal pencuri ikan - Tenggelamkan!!! Atau makian kasar pak Ahok kepada para koruptor dana APBD DKI membuat hati mereka ciut. Mestinya kita tidak perlu lagi berwacana pada restorasi biaya cost recovery, tetapi belajar "yelling" pada biaya-biaya over budget tersebut. Misalnya, langsung - to the point - teriakan lantang pada biaya sewa kapal transportasi migas yang berlipat.

Masuknya Pertamina kembali pada proyek Tangguh adalah keniscayaan dan waktu yang tepat disaat jatuhnya harga minyak. Ketika perusahaan asing mulai lay-off pemutusan hubungan kerja dan budget-cut yang merupakan peluang untuk mengambil kembali Proyek Tanguh kepangkuan perusahaan minyak nasional #Pertamina#Tangguh.

Revitalisasi RU-7 Qasim
Beberapa keuntungan yang mungkin dapat diperoleh dari #Pertamina#Tangguh diantaranya; Gas Tangguh dapat menjadi pendukung utama PLN pada proyek listrik 35.000 MW, dan tidak hanya dimanfaatkan oleh Perusahaan Listrik Jepang. Disamping itu Pertamina dapat segera melakukan revitalisasi kilang RU-7 Qasim Sorong agar dapat menerima produk kondensat dari Proyek Tangguh.

Dengan dilakukan modernisasi kilang RU-7 Pertamina diharapkan produk yang dihasilkan menjadi lebih kompetitif dan komersil sehingga dapat memenuhi persyaratan supplai minyak diesel ke PT. Freeport Indonesia yang selama ini malah disupply dari Singapura.

Mulai tahun depan Pemerintah akan menerapkan peraturan BBM satu harga dan diharapkan harga BBM di Puncak Jaya akan sama dengan harga BBM di Jawa. Sepintas kebijakan tersebut terkesan sangat memihak kepada masyarakat terpencil.

Namun untuk itu Pertamina terpaksa menyediakan dana sebesar Rp1 Trilyun untuk mensubsidi daerah-daerah terpencil. Padahal hakikinya alam sudah mencukupkan sumber energi untuk mereka namun kebijakan pemerintah yang mengeksport migas tersebut keluar yang menyebabkan terkesan mereka membutuhkan subsidi.

Diharapkan RU-7 Qasim yang telah dimodernisasi akan dapat mensupplai kebutuhan BBM Puncak Jaya dengan harga yang kompetitif.

Smart Metering & Custody Transfer
Beberapa hari terakhir ini pemerintah direpotkan atas keluhan terhadap tingginya harga gas yang diterima konsumen dan industri jika dibandingkan harga gas dibeberapa negara tetangga.

Pemerintah telah merespon baik dengan menekan harga gas dihulu, namun penurunan harga dikonsumen terasa sangat kecil karena adanya faktor middle-man atau trader antara pengusaha hulu dan konsumen akhir.

Namun belakangan disadari terjadi miscomparation karena harga yang dibandingkan adalah harga konsumen dilokal dengan harga import gas dipelabuhan. Dan ternyata harga dikonsumen lokal dan harga konsumen di beberapa negara tetangga adalah relatif sama.

Pembeli utama Gas Tangguh adalah Perusahaan Listrik Jepang (Kansai Power Elektric), Kokas (Korea Gas) dan Pabrik Pupuk Bintuni.

Produksi Gas Tangguh tersebut diangkut melalui kapal tangker ketempat pembeli kemudian diserahterimakan (Custody Transfer) dipelabuhan penerima. Dengan menggunakan kapal sebagai metering (alat ukur) serahterima maka kita akan membandingkan harga yang diterima konsumen di Jepang, Korea dan Bintuni (Papua) adalah sama dan biaya transport ditanggung oleh penjual (Proyek Tangguh).

Smart Metering tentunya akan merekomendasikan penentuan titik serahterima gas adalah dititik awal pengapalan sehingga harga gas yang diterima konsumen diteluk Bintuni (Papua) atau PLN akan jauh lebih murah ketimbang di Jepang dan Korea karena ongkos transportasi yang relatif murah/dekat.

Demikianlah kisah perjalanan kita ke wilayah timur (Go East).
Semoga bermanfaat dan menginspirasi.

Salam revolusi mental !!!

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun