Mohon tunggu...
Tjhen Tha
Tjhen Tha Mohon Tunggu... Insinyur - Speed, smart and smile

\r\nIa coba menjelaskan bahwa kebiasaan dalam keluarga kita selalu menggunakan nick-name atau panggilan sayang, huruf (i) didepan nama Tjhentha bukanlah arti turunan produk Apple seperti iPhone, iPad atau iPod tapi itu adalah sebutan sayang untuk orang yang dicintai. jadi huruf (i) di depan nama itu bukanlah untuk maksud pembeda gender. Tjhentha itu sendiri berasal dari dua suku kata Tjhen Tha, karena dulu belum ada huruf C maka di tulis Tj dan aslinya adalah Chen Tha yang berarti Cin-Ta.\r\niCinta dalam artian makna orang yang dicintai dalam kondisi pasif (dicintai) karena ia masih dalam kandungan. Ketika ia sudah lahir, iCinta berubah menjadi Cinta yang berubah peran jadi aktif sebagai kata kerja atau kewajiban (mencinta). Kewajiban Cinta sama derajadnya seperti kewajiban sholat, haji, puasa, zakat dll. sebagaimana dituliskan dalam Qs 42:23.\r\n“Katakanlah hai Muhammad, tidak aku pinta upah atas dakwahku kepada kalian melainkan kecintaan kalian kepada keluargaku (Ahlulbait).”\r\nOrang tuaku menyampaikan pesan dan wasiatnya dalam namaku untuk membayarkan utang mereka kepada Rasulullah yang telah mengajarkan Islam kepada mereka.\r\nSemoga aku bisa membayar hutang-hutang kami kepada Rasulullah saw dengan men-Cintai Ahlulbaitnya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Go East #Bintuni #Gas

21 November 2016   03:19 Diperbarui: 12 September 2017   17:37 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Go East) beralih dari barat ke wilayah timur
(Go East) beralih dari daratan ke lautan
(Go East) beralih dari sumur dangkal ke sumur dalam
(Go East) beralih dari produksi minyak ke produksi gas

(Go East, this is what we were gonna do, Go East)

(Together) We will go our way
(Together) We will leave someday
(Together) Your hand in my hand
(Together) We will make our plans
(Together) We will fly so high
(Together) Tell all our friends good-bye
(Together) We will start life new
(Together) This is what we will do

Head East atau menuju timur, kita akan menghadapi tantangan-tantangan yang harus ditaklukan, namun dibaliknya juga menawarkan kesuksesan, kehangatan dan kecerian sinar matahari pagi (Orient).

Proyek Gas Tangguh
Salah satu proyek migas yang besar di wilayah timur adalah Proyek Gas (LNG) Tangguh yang berada di kedalaman laut teluk Bintuni Papua. Proyek ini pertama kali di eksplorasi oleh Pertamina dan Arco pada 1997 dan menemukan cadangan gas mencapai 18,3 tsfd yang merupakan salah satu cadangan yang terbesar didunia.

Namun sayangnya, ketika Proyek Tangguh akan masuk tahapan produksi dan operasi pada April 2003 Pertamina dipaksa menyerahkan Penguasaan Proyek Tangguh kepada British Petroleum (BP) dengan alasan atau atas dasar UU Migas 2001 yang baru dibuat dan disusun oleh anak bangsa atas bantuan pihak asing. Undang-undang ini bertujuan untuk mengkebiri/handcuff perusahaan minyak nasional dari menguasai dan mengelola sumberdaya alamnya sendiri. Kasus yang sama juga terjadi pada Proyek Cepu pada tahun 2005 dimana Pertamina dipaksa menyerahkan kekuasaanya sebagai operator kepada Exxon-Mobil.

Train-3 & Asset Management
Proyek pembangunan kilang gas Tangguh yang ketiga direncanakan akan dimulai akhir tahun ini, dengan perkiraan awal investasi sebesar $12 milyar yang kemudian dikoreksi menjadi $8 milyar dengan alasan akibat jatuhnya harga minyak mengakibatkan harga barang/komponen juga ikut turun.

BPmigas yang lahir akibat pengkebirian Pertamina oleh UU Migas 2001, dan yang kemudian dibubarkan oleh MK (Mahkamah Konstitusi), sehingga harus mentransformasi dirinya menjadi SKKmigas dibawah lembaga pemerintah, dan saat ini sedang berambisi beralih untuk menjadi BUMN Pengelola Asset Proyek Migas.

Namun, tampaknya mereka belum berhasil unjuk gigi dengan penggunakan kesempatan sebagai badan pengelola asset, pada proyek Tangguh untuk pembangunan Train-3. Saat ini kita sudah mempunyai 6 Train dari proyek Arun Aceh yang tidak terpakai lagi dan ada 8 Train pada Proyek Badak Bontang, fasilitas ini sangat potensial untuk direstorasi menjadi Train-3 Tangguh dengan biaya yang relatif murah.

Harus dipahami Badan Pengelolaan Asset bukanlah unit yang hanya mengitung nilai sisa barang loakan saja tetapi lebih kepada pembangunan kemampuan reenginering teknologi untuk meningkat nilai sisa peralatan yang sudah tidak terpakai.

Misalnya, dengan adanya praturan zero flare akan dibutuhkan paket fasilitas sweethening dan gen-set untuk pemanfaatan gas flare pada sumur-sumur produksi, ketika sumur-sumur ini mulai tidak produktif fasilitas tersebut dapat direlokasi pada wilayah kerja yang lain. Oleh karena itu pengelola asset migas harus mempunyai kemampuan dan bengkel restorasi yang kreatif dan inovatif untuk memfungsikan kembali asset-aset yang sangat berharga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun