Mohon tunggu...
Tasia Rosalina
Tasia Rosalina Mohon Tunggu... -

Exploring environmental engineering student. Currently studying at Surya University.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Penerapan Smart City di Command Center Dinas LH DKI Jakarta

22 Juli 2018   17:31 Diperbarui: 22 Juli 2018   17:48 1834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di depan layar command center bersama Leader World Cleanup Day Jakarta, Ivan (kanan) dan Leader Banten, Jansen (kiri)/dokpri

Sekarang ini dunia sudah semakin terhubung dan semakin "pintar" berkat kemajuan teknologi. Kota-kota besar dunia telah bertransisi menuju kota pintar atau "smart city," yaitu kota yang memanfaatkan inovasi infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mendukung pelayanan publik dan aktivitas perkotaan. Contoh penerapan teknologi smart city sudah sangat beragam, dari aplikasi pengaduan masyarakat, sistem pemantauan, layanan publik secara online, pusat informasi, sampai sensor pintar di sarana prasarana umum.

Konsep smart city sendiri bukanlah hal yang baru di Indonesia -- DKI Jakarta sebagai pencetus kota pintar di Indonesia telah menerapkan Smart City Jakarta sejak tanggal 15 Desember 2014, kemudian disusul kota besar lainnya seperti Bandung, Semarang, dan Surabaya. Untuk memaksimalkan potensi-potensi yang ada di daerah, kabupaten-kota yang berada baik di dalam maupun luar pulau Jawa juga terlibat dalam Gerakan menuju 100 Smart City Indonesia yang dimulai pada tahun 2017.

Dari enam unsur yang menopang smart city, salah satu unsur penopangnya adalah smart environment, dimana kemajuan teknologi tersebut dimanfaatkan untuk perlindungan dan pengelolaan lingkungan, seperti sistem pengelolaan sampah, kontrol emisi, daur ulang, sensor pemantauan polusi dan lain-lain (Anthopoulos et al, 2017).

Kebetulan pada tanggal 9 Mei 2018 kemarin, saya bersama para leader gerakan World Cleanup Day Indonesia 2018 mendapat kesempatan langka untuk melihat langsung penerapan smart environment sebagai bagian dari Smart City Jakarta -- yaitu Command Center atau pusat komando/perintah di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Cililitan, Jakarta Timur. Awalnya saya mengira penerapan Smart City Jakarta hanya terpusat di satu lokasi saja, namun kenyataannya sistem ini sudah terintegrasi di dinas-dinas pemerintahan DKI Jakarta! Kunjungan ini merupakan agenda World Cleanup Day Leaders Academy Indonesia, yaitu pelatihan pemimpin seluruh provinsi dalam rangka hari bersih-bersih sedunia yang akan diadakan serentak tanggal 15 September 2018 di 120++ negara, dan didukung oleh pemerintah - salah satunya Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.

Ibu Rahmawati yang sedang menjelaskan sistem Smart City Jakarta/dokpri
Ibu Rahmawati yang sedang menjelaskan sistem Smart City Jakarta/dokpri
Kami dipandu oleh Ibu Rahmawati, selaku Kepala Seksi Pengelolaan Sampah DLH DKI Jakarta (Terima kasih banyak ibu untuk penjelasannya! :)).
Kira-kira ada apa saja ya di command center DLH DKI Jakarta? Dari sekian banyak fitur, saya rangkum menjadi empat hal berikut:
  1. Pusat data dan informasi untuk pelayanan publik
    Sesuai namanya, command center berfungsi sebagai pusat data dan Informasi baik untuk pemantauan kegiatan operasional secara real-time, dan untuk koordinasi serta pengelolaan respon cepat pelayanan publik. Smart City Jakarta menggunakan dua aplikasi yang saling bersinergi, yaitu QLUE sebagai sarana pengaduan warga Jakarta, dan CROP (Cepat Respon Opini Publik) khusus aparat pemerintah untuk melihat keluhan warga. Keberadaan aplikasi ini sangat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik terutama dalam situasi darurat, dan untuk pengadaan atau keperluan perbaikan infrastruktur kota.
    Sebagai pusat informasi saya juga melihat berbagai macam data seperti rute-rute truk sampah, kondisi lalu lintas dan sungai, lokasi program kampung iklim dan bank sampah, informasi petugas yang sedang beraktivitas, dan masih banyak lagi.

  2. Sistem CCTV yang terhubung dengan sistem CCTV sentral Smart City Jakarta
    DKI Jakarta memiliki sekitar 6 ribu CCTV yang terpasang dan terhubung dengan sistem CCTV sentral Smart City Jakarta. Pada command center DLH DKI Jakarta, sistem CCTV digunakan untuk pemantauan operasional seperti jumlah sampah pada tempat pembuangan sementara (TPS), aktivitas kebersihan oleh pasukan oranye, kondisi lalu lintas dan kemacetan. Selain itu kondisi sungai dan ketinggian pada pintu air juga dapat dipantau bila terdapat kemungkinan terjadi banjir khususnya di musim hujan.

  3. Pemantauan kualitas udara
    Dengan jumlah kendaraan dan kepadatan penduduknya, Jakarta sebagai kota metropolitan tidak luput dari  polusi udara yang tingkatnya berpotensi mengancam kesehatan. Command center DLH DKI Jakarta telah terhubung dengan lima (5) stasiun monitoring kualitas udara kontinu yang tersebar di wilayah Jakarta (salah satunya di Depok). Stasiun monitoring ini dilengkapi sensor untuk mengukur lima parameter pencemar: partikulat (PM10), karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2), Nitrogen dioksida (NO2) dan Ozon (O3). Nilai tiap parameter ini kemudian ditampilkan dalam Index Standar Pencemaran Udara (ISPU), yang menggambarkan kondisi kualitas udara ambien di lokasi dan waktu tertentu berdasarkan dampak terhadap kesehatan manusia, nilai estetika dan makhluk hidup lainnya. Selain memantau dari command center, staf dinas dapat memantau langsung kondisi kualitas udara dan mengkomunikasikan atau mengambil tindakan bila nilai ISPU mencapai tingkat yang mengancam kesehatan.
    Upaya pengendalian pencemaran udara juga dilakukan oleh DLH DKI Jakarta melalui kewajiban uji emisi kendaraan bermotor yang tertuang dalam Perda nomor 2 tahun 2005. Sudah terdapat 3689 kendaraan pribadi yang diuji emisinya, dan setiap kendaraan dinas DKI Jakarta harus melewati uji emisi sebelum beroperasi.

  4. Pemantauan kendaraan dinas yang terinstal Foxlogger dan GPS
    Dinas LH DKI Jakarta memiliki sekitar 1500 truk sampah, dan 976 di antaranya sudah terhubung dengan jaringan Smart City dan ke TPA Bantar Gebang. Berkat kemajuan teknologi, sekarang command center DLH DKI dapat memantau jumlah dan aktivitas seluruh kendaraan dinas yang sedang beroperasi secara akurat dan real-time menggunakan Foxlogger dan GPS. Aplikasi Foxlogger yang tidak hanya dapat memantau posisi kendaraan dari waktu ke waktu, namun juga memantau kecepatan, rute dan simulasi perjalanan yang telah ditempuh, kondisi kendaraan dalam keadaan hidup atau mati, hingga sisa bensin dan mematikan kendaraan dari jarak jauh. Hal ini sangat membantu pendataan jumlah sampah yang diangkut ke TPA Bantar Gebang setiap harinya.
    Command center juga dapat melacak alat-alat berat dinas yang tersebar di DKI Jakarta, seperti bulldozer, excavator, dan road sweeper. 

Kami seruangan berdecak kagum melihat banyaknya CCTV yang terhubung dengan sistem Smart CIty Jakarta/dokpri
Kami seruangan berdecak kagum melihat banyaknya CCTV yang terhubung dengan sistem Smart CIty Jakarta/dokpri
Selain empat hal ini, masih ada banyak sekali fitur dan penerapan smart city yang masih akan berkembang di masa depan nanti. Walaupun saya sudah cukup lama tinggal di Jakarta dan pernah mendengar kata smart city, baru di kunjungan ini saya "melek" dan kagum akan perkembangan teknologi di Smart City Jakarta. Jangan hanya kota dan teknologi kita yang semakin smart, namun kita harus menjadi citizen yang smart dan sadar perkembangan teknologi juga. Satu hal lagi yang saya sadari adalah bila kita ingin perubahan di sekitar kita, maka kita harus terlibat di dalamnya -- karena setiap partisipasi dan saran kita sangat penting untuk kemajuan kota Jakarta. 

Yuk mari menjadi warga #kekinian yang smart dan peduli untuk perubahan yang lebih baik melalui teknologi smart city. Selain itu jangan lupa bergabung di aksi bersih-bersih sedunia tanggal 15 September 2018 di provinsi masing-masing, untuk Indonesia yang lebih bersih! Salam #Kami13Juta :)

Foto bersama sebagian Leader World Cleanup Day dari berbagai provinsi di seluruh Indonesia/dokpri
Foto bersama sebagian Leader World Cleanup Day dari berbagai provinsi di seluruh Indonesia/dokpri
Tasia Rosalina Tedjo Purnomo - ENV2015

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun