Mohon tunggu...
Tjan Sie Tek
Tjan Sie Tek Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengusaha, Konsultan, Penerjemah Tersumpah

CEO, Center for New Indonesia; Sworn Translator, member The Indonesian Translators Association (Ind. HPI)

Selanjutnya

Tutup

Money

Inalum, Prospek Freeport, Emas & Tembaga

10 Januari 2019   14:41 Diperbarui: 12 Januari 2019   20:33 1412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Permintaan dari mobil listrik dan energi terbarukan diperkirakan akan meningkat cepat dan cukup tinggi.

copper-demand-from-evs-dbs-2018-cropped-5c344abf43322f6ce52b50c2.jpg
copper-demand-from-evs-dbs-2018-cropped-5c344abf43322f6ce52b50c2.jpg
5. Persaingan sengit dengan para produsen dari seluruh dunia, terutama China, produsen tembaga terbesar di dunia dengan efisiensi yang tinggi dan juga konsumen tembaga terbesar di dunia. 

6. Laju pemakaian  kapasitas tambang tembaga  jauh di bawah kapasitas tambang tembaga secara global.                                               

7. Perkiraan laju pasokan dan permintaan tembaga & Harga                                                

8. Harga tembaga berkorelasi negatif dengan kurs USD terhadap mata uang kuat lainnya di dunia. Jika kurs USD naik, harga tembaga turun dan sebaliknya.

9. Harga tembaga juga terkait dengan faktor-faktor lain yang tidak fundamental, misalnya sosial, politik, geopolitik dll.

10. Dll, dll.

S. Prospek Harga Emas 

1. Selama ini, emas adalah salah satu tempat berlindung yang aman (safe haven) untuk menghindari kerugian karena turunnya nilai uang, terutama IDR, bagi orang Indonesia (dan USD bagi orang AS atau investor yang memegang USD sebagai bagian dari portofolionya) dan juga investasi bagi banyak orang, negeri dan organisasi. 

Catatan: investor pemegang USD bisa rugi ketika harga emas dalam USD turun atau bisa untung ketika harga emas dalam USD naik. Jadi, investasi emas bagi mereka masih memiliki risiko. Karena, investor yang profesional dan para manajer dana umumnya memberagamkan (diversifikasikan) investasi mereka, misalnya memegang cash, obligasi, saham emas, USD dll. Falsafah: Jangan masukkan semua telur anda ke dalam satu keranjang saja.

Supaya tidak rugi sekaligus, para investor sebaiknya memegang dua kelompok investasi yang korelasinya negatif (atau minus). Misalnya, harga emas berkorelasi lumayan dengan kurs USD terhadap mata uang kuat lainnya. Bagi investor logam lainnya, misalnya tembaga, secara historis kurs USD itu berokorelasi negatif tinggi dengan harga tembaga. Jadi, ketika kurs USD itu naik, harga tembaga akan turun, dan  sebaliknya. (Copper Insights 2018 DBS Bank)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun