Pada 19 Janauari 2018, kantor berita Xinhua, mengutip data Bank Sentral China (PBoC), melaporkan bahwa per akhir 2017, kredit bank ke sektor properti berjumlah CNY 32,2 triliun (sekitar USD 5 triliun), naik 20,9% dibandingkan angka 2016, tetapi angka itu lebih rendah daripada angka 27% pada 2015.
Dari CNY 32,2 triliun, CNY 21,9 triliun (68%) di antaranya merupakan kredit kepemilikan rumah (KPR) kepada individu.
Sebagai perbandingan, kredit ke sektor bisnis mikro dan kecil (UMK) berjumlah USD 3,8 trilun per akhir 2017, atau 24% di bawah kredit ke sektor properti.
Kredit ke sektor UMK itu adalah 33% dari jumlah kredit perbankan ke sektor usaha per akhir 2017.
Penjualan Properti selama Semester I 2018 Positif
Menurut www.realtalk.com edisi 20 Agustus 2018 (Developers' debt to interest investors in China), walaupun keadaan pendanaan bisnis property semakin ketat, penjualan produk pemukiman secara nasional positif.
Selama semester pertama 2018, nilai transaksinya mencapai USD 861 miliar (IDR 12.500 triliun), naik 15% dari nilai yang dicapai semester pertama 2017. Pendapatan para developer dari program-program pra-penjualan mereka naik 12% selama periode yang sama.
Angka-angka di atas telah menjaga masa simpan persediaan produk jadi para developer di kota-kota tingkat I dan I yang tertentu tetap di bawah 12 bulan sehingga telah memperkuat kemampuan mereka dalam memenuhi pembayaran kembali utang mereka.
10. Menurut data resmi pemerintah, sd akhir 2017, ada sekitar 51 juta buah tempat tinggal (apartemen dll) di seluruh China yang kosong karena berbagai macam hal, antara lain, (i) sudah dibayar lunas oleh orangtua untuk diberikan kepada putra/putri (terutama putra) mereka menjelang menikah, (ii) milik orang kelas menengah atas lainnya untuk tujuan investasi dll, terutama yang tinggal di kota yang sama dengan properti milik mereka, (iii) milik orang-orang migran yang belum dihuni oleh mereka, (iv) sedang menunggu para penghuninya yang dpindahkan oleh pemerintah dari daerah-daerah yang kumuh, gersang dll, (v) milik para developer yang belum terjual maupun belum serah-terima dengan para pembelinya, (vi) milik orang-orang lain baik yang sedang mencicil ataupun yang sudah lunas, (vii) milik para spekulan. Bagi banyak orang, keadaan itu disebut sebagai "gelembung properti" dengan ciri-ciri China, yang sangat berbeda dari negeri-negeri lain (a Real Estate Boom with Chinese Characteristics).
11. Kebutuhan perumahan tetap besar
Pada 3 September 2018, koran online Business Times Singapura melaporkan bahwa laba semester pertama tahun 2018 10 developer terbesar di China melonjak rata-rata 75% dari masa yang sama tahun 2017 dan laba kotor mencapai 32,8%, rekor yang tertinggi selama 6 tahun terakhir.Â