Mohon tunggu...
Tjan Sie Tek
Tjan Sie Tek Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengusaha, Konsultan, Penerjemah Tersumpah

CEO, Center for New Indonesia; Sworn Translator, member The Indonesian Translators Association (Ind. HPI)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Sejarah dan Keadaan Bisnis Properti di China Saat ini

8 Desember 2018   12:10 Diperbarui: 29 Desember 2019   12:49 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

5. Setiap kota dan pemerintah mengatur jual-beli properti, antara lain, pembeli tempat tinggal yang baru dibeli tidak boleh menjualnya kembali sd 5 tahun. Pembeli yang merupakan lembaga atau badan harus menyimpannya minimum selama 3 tahun.

6. Seratus persen (100%) tanah adalah milik negara. Pembeli properti mendapatkan hak pakai tanah sd 7o tahun dan memiliki bangunan di atasnya. Selama ini pemerintah sudah memperpanjang secara gratis masa pakai tersebut ketika berakhir.

6.1 Sejarah Bisnis Properti di China

6.1.1 Pada 1 Desember 1987, Shenzhen adalah kota pertama di China yang menjual hak pakai tanah seluas sekitar 8.613 m2, senilai USD 1.400.000 atau sekitar Rp. 2,3 juta/m2, utk masa pakai 50 tahun dan dapat diperpanjang (Shenzhen holds China's first land auction, apnews.com, 3 Desember 1987).

Shenzhen Special Economic Zone & Properties, sebuah BUMD, akhirnya mengalahkan 43 peserta tender lainnya. Setahun kemudian, undang-undang nasional disahkan dan secara resmi mendefinisikan konsep "perumahan yang terjangka secara ekonomi" dan "perumahan komoditi," yang sekarang disebut sebagai perumahan pribadi.

6.1.2 Pada 1998, pemerintah China menasionalkan eksperimen-eksperimen kepemilikan rumah. Akibatnya, kepemilikan rumah tidak lagi dikaitkan dengan kerja. Harga ditetapkan oleh pasar. Inilah pencetus boomingnya bisnis property di China.

7. Belum ada PBB (Pajak Bumi dan Bangunan). Yang ada, antara lain, adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) ketika transaksi jual-beli, pajak pemakaian lahan perkotaan, dan pajak konstruksi serta pemeliharaan perkotaan.

8. Selama ini, setiap berita bahwa pemerintah akan mengenakan PBB biasanya akan menurunkan harga saham perusahaan properti dan juga penjualan properti secara besar-besaran. Contoh, ketika awal September 2018 pemerintah diberitakan akan mengenakan PBB mulai tahun 2019, harga saham perusahaan properti di China langsung turun 2% (Bloomberg, 10 September 2018).

9. Perbankan China, yang didominasi oleh BUMN, memberikan kredit konstruksi kepada developer, tetapi tidak terdorong untuk memberikan kredit kepemilikan rumah. Karena itu, mayoritas perusahaan properti punya banyak utang kepada bank, jual obligasi dll. Akibatnya, mereka punya aset yang raksasa.

Contoh, per akhir 2017, Evergrande Group, milik Hui Kayan, orang nomor 3 paling kaya se-China; Evergrande Group adalah developer nomor 1 di China, punya aset senilai USD 270 miliar (sekitar IDR 4.000 triliun, atau 57% dari aset total semua BUMN Indonesia yang sekitar IDR 7.000 triliun), China Vanke (nomor 2, sejak 2017, hampir 30% sahamnya milik Pemda Shenzhen melalui Shenzhen Metro) USD 170 miliar, Country Garden, nomor 3, swasta, milik Yang Huiyan (usia 35 tahun), wanita paling tajir se-Asia, pengembang Forest City di Johor Bahru, Malaysia) USD 155 miliar. 

Saat ini semuanya sedang turunkan utang masing-masing antara lain karena kenaikan bunga dan tekanan pemerintah China.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun