Mohon tunggu...
Tjan Sie Tek
Tjan Sie Tek Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengusaha, Konsultan, Penerjemah Tersumpah

CEO, Center for New Indonesia; Sworn Translator, member The Indonesian Translators Association (Ind. HPI)

Selanjutnya

Tutup

Money

Belajar Bisnis Properti dari BUMD Gajah China: Greenland Group, Shanghai

4 Desember 2018   12:36 Diperbarui: 8 Desember 2018   12:03 859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(i) Per akhir 2017, menurut kantor berita Xinhua, rasio itu sekarang sudah naik menjadi sekitar 24% dari GDP tahun 2017. Di AS, turun dari 80% menjadi sekitar 78%. Pada akhir 1952, angka itu baru 22,8% di AS.

(ii) Indonesia: menurut oxfordbusinessgroup.com

Menurut Survei Harga Properti Hunian pada kuartal ke-2 tahun 2017 oleh BI,  75,54% pembeli rumah di Indonesia lebih suka memakai KPR untuk membeli properti mereka. Tetapi, rasio KPR-GDP Indonesia pada 2015 hanya sekitar 3,5%, salah satu angka yang paling rendah di ASEAN. 

1.5 Menurut South China Morning Post 4 Desember 2018:

i. Kepemilikan rumah adalah lambang sukses tertinggi, tanda kedewasaan, kesiapaan untuk berkeluarga dan kepemilikan nasib keuangan seseorang.

ii. Orang China mencurahkan sebanyak 74% dari tabungan mereka untuk membeli rumah. Di AS, hanya 34%.

iii. Per akhir 2017, aset keuangan keluarga China secara rata-rata hanya 11,3% dari aset total mereka. Keluarga kelas menengah atas memiliki lebih banyak dari angka itu. Rata-rata orang AS 42,6%. Jeoang 61,1%.

2. Nilai transaksi penjualan perumahan baru di China mencapai USD 1,7 triliun (IDR 24.650 triliun, sekitar 1,7 x GDP Indonesia yang sekitar USD 1 triliun) untuk sekitar 20 juta buah rumah/apartemen selama tahun 2017 saja, atau 7 kali nilai transaksi penjualan perumahan baru di AS untuk sekitar 550.000 buah rumah selama tahun yang sama padahal baru sekitar 64,2% rumah tangga di AS yang punya rumah (www.census.gov.us: Quarterly Residential Vacancies and Home Ownership, First Quarter 2018, diterbitkan pada 26 April 2018). Di AS, yang besar adalah transaksi jual-beli rumah yang sudah ada, yaitu sekitar 5,5 juta buah rumah per tahun. Tetapi, mulai akhir tahun 2017, angka itu terus turun. Misalnya, NAR (National Association of Realtors) melaporkan bahwa sampai Oktober 2018 secara tahunan, 5,22 juta buah rumah yang sudah ada diperjual-belikan, dengan harga median USD 255.400 per buah.

Selama tahun 2017, jumlah luas lantai perumahan yang terjual di seluruh China adalah 1,6 miliar m2 menurut Biro Statistik Nasional China. Itu sama dengan sekitar  20 juta buah apartemen baru dengan asumsi luas rata-rata 50-80 m2 untuk kota-kota tingkat 1 (Beijing, Shanghai, Shenzhen dan Guangzhou) dan 90-100 m2 per apartemen untuk kota-kota tingkat 2 dan 3. 

Mayoritas super perumahan di perkotaan China berbentuk apartemen mengingat harga tanahnya sangat mahal, 3-5 x harga tanah perumahan di Jakarta.  

Bisnis jasa konstruksi infrastruktur dan properti serta jual-belinya di China diperkirakan bernilai hampir 20% dari GDP China (yang diperkirakan sekitar USD 13,2 triliun sd akhir 2018), yang mencakup usaha-usaha yang terkait langsung maupun tidak langsung. Angka 20% itu akan menurun karena sebagian digantikan oleh sektor konsumsi dan jasa lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun