Mohon tunggu...
Tjan Sie Tek
Tjan Sie Tek Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengusaha, Konsultan, Penerjemah Tersumpah

CEO, Center for New Indonesia; Sworn Translator, member The Indonesian Translators Association (Ind. HPI)

Selanjutnya

Tutup

Money

Belajar Bisnis Properti dari BUMD Gajah China: Greenland Group, Shanghai

4 Desember 2018   12:36 Diperbarui: 8 Desember 2018   12:03 859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

16. Setiap tahun Greenland Group menambah land banknya. Sebagai contoh, kemungkinan mereka akan membeli lahan-lahan baru senilai antara USD USD 15-20 miliar (IDR 290 triliun) selama 2018 ini saja. Selama Januari-Juni tahun 2018, mereka sudah membeli lahan-lahan seluas 2.022 hektar (20,22 juta m2) senilai USD 5,5 miliar. Menurut koran online Mingtiandi, selama September 2018 saja, mereka menambah lagi land banknya dengan membeli lahan baru seluas 1.680 hektar di provinsi-provinsi Anhui, Henan, Jiangsu, Shanxi, Sichuan dan Zhejiang  padahal para developer China umumnya, terutama yang swasta, sedang wait and see mengingat ketatnya dana dan mulai lambatnya bisnis properti di China saat ini.

17. Rencana Akuisi Hsin Chong Group, Hong Kong

Pada September 2018, South China Morning Post memberitakan bahwa Greenland Group sedang berunding untuk mengambil alih 100% saham Hsin Chong Construction Group dan mayoritas saham di perusahaan induknya, yaitu Hsin Chong Group Holdings, yang tercatat di Bursa Efek Hong Kong. Hsin Chong Construction Group sudah berusia 79 tahun dan berpengalaman membangun banyak proyek mega di Hong Kong: Ocean Park, bekas Bandara Kai Tak, dan juga membangun hotel-hotel: The Sands, the Venetian Macau resort Hotel, Four Seasons Macau resort, Sands Cotai Central, Parisian Macau. Portofolio perusahaan itu juga mencakup proyek kereta api di Mekkah dan kasino hotel Imperial Palace di Saipan.  

Akuisisi itu akan menjadikan Greenland Group langsung memiliki satu tim insinyur dan kontraktor yang mapan sehingga akan siap untuk mendapatkan proyek-proyek skala besar di Timur Tengah atau Asia Tenggara, dalam kerangka proyek super-mega One Belt One Road (OBOR) China.

18. Target per akhir tahun 2020 menurut websitenya (www.greenlandsc.com):

  • Pendapatan : USD 120 miliar (IDR 1.725 triliun)
  • Laba bersih: USD 7,5 miliar (IDR 108 triliun)

18. Melihat angka-angka di atas, bank-bank raksasa China, misalnya ICBC, merupakan salah satu krediturnya.

C. Reputasi Greenland Group:

1. Salah satu investor real estate China yang paling agresif di luar negeri.

2. Memiliki 33.473 orang pegawai per akhir 2017.

3. Pengembang real estate dengan proyek-proyek di lebih dari 100 buah kota di 9 buah negeri di 4 benua: China, AS dll.  

4. Melalui Greenland International Hotel Group (GIHG), membangun, memiliki dan mengoperasikan 79 buah hotel dengan merek-merek sendiri (PRIMUS. QUBE dan Q), dengan jumlah kamar mencapai 20.000 dan proyek-proyek hotel yang sedang berjalan di 7 buah negeri dan lebih dari 54 buah kota. Target tahun 2020: memiliki di atas 100 buah hotel di dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun