Mohon tunggu...
Tjan Sie Tek
Tjan Sie Tek Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengusaha, Konsultan, Penerjemah Tersumpah

CEO, Center for New Indonesia; Sworn Translator, member The Indonesian Translators Association (Ind. HPI)

Selanjutnya

Tutup

Money

Prospek Rupiah terhadap Baht dan Ringgit berdasarkan NIIP, Cadangan Forex dan Utang LN

8 April 2018   09:34 Diperbarui: 25 Januari 2019   21:44 13885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malaysia: surplus USD 7,25 miliar (2016), surplus USD 10 miliar (2017) (New Straits Times, 4 Maret 2017)

Thailand: surplus USD 48 miliar (2016), surplus USD 44 miliar (2017) (indexmundi.om; knoema.com)

Indonesia: deficit sekitar USD 19 miliar (2016), defisit sekitar USD 17,3 miliar (2017) (kompas.com, 9 Februari 2018)

Catatan: Thailand adalah salah satu dari sedikit negeri di dunia yang saat ini surplus neraca berjalannya di sekitar 10% dari GDP. Pada 2017, surplus itu adalah sekitar 11,5% dari GDPnya.

8.3 Nilai tukar yang naik otomatis mengurangi jumlah utang LN masing-masing, dalam USD dan juga mata-uang lain yang kursnya juga ikut turun, seolah-olah sebagai diskon di atas 10%!!!.

Karena itu, pemerintah Thailand berencana menukar sejumlah surat utang mereka dalam USD dan yen Jepang (JPY) menjadi THB, untuk sekaligus mengurangi risiko forex mereka (www.bangkokpost.com/news/debt-office exploits-baht-strength; 26 Juli 2017).

8.4 Sejak pengalaman pahit tahun 1997-1998, Thailand tidak mengandalkan lagi investasi portofolio dari LN melainkan ekspor dan pariwisata.

(Kembali ke) Prospek Dolar dan Rupiah terhadap Yuan (RMB)

9. Prospek:

9.1 THB cenderung akan menguat cukup tinggi terhadap Rupiah (IDR) dalam  jangka menengah panjang jika surplus berjalan Thailand stabil atau naik dan cadangan forexnya semakin menggunung (USD 194 miliar per akhir 2017 dan naik menjadi USD 205 miliar saat ini, atau 162% daripada cadangan forex kita) dll. Sebagai perbandingan, cadangan forex Indonesia turun dari USD 130 miliar per akhir 2017 menjadi USD 126 per akhir Maret 2018.

Catatan: Akibat kenaikan Baht selama 2 1/2 tahun terakhir ini, semakin banyak investor portofolio dari LN yang masuk membeli asset likuid dalam THB, misalnya surat utang di bawah satu tahun (bill) Bank of Thailand (BoT). BoT terpaksa mengurangi jumlah bill yang diterbitkan. Juga, para eksportir Thailand sudah agak gerah. Mereka harus naik tangga teknologi tinggi seperti China dan Malaysia supaya tetap kompetitif.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun