Mohon tunggu...
Tjan Sie Tek
Tjan Sie Tek Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengusaha, Konsultan, Penerjemah Tersumpah

CEO, Center for New Indonesia; Sworn Translator, member The Indonesian Translators Association (Ind. HPI)

Selanjutnya

Tutup

Money

Prospek Rupiah terhadap Baht dan Ringgit berdasarkan NIIP, Cadangan Forex dan Utang LN

8 April 2018   09:34 Diperbarui: 25 Januari 2019   21:44 13885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekarang yang paling stress antara lain adalah para pengusaha teknologi tinggi yang sebagian omsetnya dari China, pekebun dan petani AS yang mengekspor buah, puluhan juta ton kedelai dll ke China setiap tahun. Hampir semua pengusaha dan analis ekonomi maupun keuangan AS menentang pengenaan tarif tinggi itu. 

Edisi online Bloomberg, Nikkei Asian Review, The Wall Street Journal, Washington Post dan New York Times sering memberitakan penentangan itu. Contoh: The New York Times 5 April 2018: 'If There's a U.S.-China Trade War, China May Have Some 'Unconventional Weapons' (Jika ada Perang Dagang AS-China, China mungkin memiliki beberapa buah "senjata yang di luar kebiasaan)." 

Selain itu, Rabu lalu di AS, di account Twitter-nya, Presiden Trumpt mencuitkan perkataan," Kita tidak sedang berperang dagang dengan China."

11. Cara-cara untuk menurunkan atau menghilangkan angka negative NIIP:

 11.1Pemerintah dan swasta membayar utang LN masing-masing perlahan-lahan atau tidak tambah utang; bisa tiru Thailand dan China;

11.2 Undang FDI baru yang mayoritas produk-produk maupun jasanya diekspor atau menggantikan bahan baku maupun barang modal yang biasanya diimpor; pemerintah kita juga sedang getol mencari dan mengundang mereka; BKPM sudah lama gencar sekali mempromosikan peluang usaha agar FDI masuk sebanyak-banyaknya dengan keuntungan sebanyak-banyaknya bagi bangsa Indonesia;

11.3 Dorong FDI yang sudah ada untuk tambah investasi mereka, atau bahkan dorong mereka untuk jadikan Indonesia sebagai pusat produksi untuk tujuan ekspor di Asia Tenggara, seluruh Asia atau dunia;

11.4 Bangun daerah-daerah tertentu untuk menjadi lokasi industri baru agar kue ekonomi nasional semakin besar dan beraneka ragam sehingga membuat pertumbuhan yang baru, atau perluas daerah-daerah industri yang sudah ada dengan tujuan yang sama, terutama melalui spesialisasi (Lihat artikel saya yang berjudul "Pentingnya Spesialisasi bagi Individu, Perusahaan dan Bangsa, kompasiana 25 Februari 2018);

11.5 Tingkatkan surplus di neraca dagang dengan cara nilai ekspor selalu di atas nilai impor; adakan perjanjian-perjanjian dagang dengan sebanyak mungkin negeri lain dengan ketentuan-ketentuan yang menjadikan Indonesia berpeluang meningkatkan nilai ekspornya; pemerintah dan sektor swasta kita sedang berusaha keras di bidang ini; kurangi impor minyak bumi dll yang selama ini turut menguras cadangan devisa kita;

11.6 Tingkatkan jumlah turis mancanegara sehingga membantu menambah cadangan devisa;

11.7 Tanam modal di LN dalam sektor-sektor bisnis yang barang modal maupun bahan bakunya berasal dari Indonesia sehingga membantu meningkatkan ekspor dan tidak mengurangi ketersediaan modal di dalam negeri;

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun