Mohon tunggu...
Tjan Sie Tek
Tjan Sie Tek Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengusaha, Konsultan, Penerjemah Tersumpah

CEO, Center for New Indonesia; Sworn Translator, member The Indonesian Translators Association (Ind. HPI)

Selanjutnya

Tutup

Money

Prospek Dolar AS dan Rupiah versus Yuan (RMB)

4 Februari 2018   11:25 Diperbarui: 7 Mei 2019   23:09 13682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

10.8 Peraturan yang sama berlaku bagi kepemilikan asing di perusahaan-perusahaan pengelola aset keuangan lokal China.

10.9 Mulai akhir 2018 sd akhir 2021, perusahaan-perusahaan sekuritas dan pengelola dana (fund manager) asing boleh memiliki sd 51% saham dalam perusahaan sekuritas lokal patungan; sesudah akhir 2021, batasan itu akan dihapus total (Bloomberg, 10 November 2017: How China is opening up to foreign Finance Firms).

Akibatnya: alokasi sebagian besar fund manager di dunia untuk membeli saham-saham di China bisa semakin besar.

10.10 Mulai akhir 2018, investor asing bisa membeli saham di SSE melalui Shanghai-London Stock Connect, begitu juga para investor China bisa membeli saham yang tercatat di Bursa Efek London (LSE) (Financial Times, 11 April 2018).

B. Update 27 Juni 2018: USD:IDR akan mengalami guncangan  akibat perang dagang AS-China antara lain karena:

1. Nilai USD cenderung sulit diperkirakan karena akibat-akibat perang dagang  tersebut (walaupun nantinya akan melemah karena sengaja oleh Pemerintahan Trump sebagaimana yang mereka ungkapkan selama Forum Ekonomi Davos, Swiss, menjelang akhir Januari 2018);

2. Secara jangka menengah-panjang, llihat A.2, A.3, A.4 & A.5  di atas tentang USD:CNY;

3. Ekspor kita tahun 2017 naik sebesar 16% dibandingkan tahun 2016;

4. Update 27 Juni 2018: Ekspor tahun 2018 sulit diperkirakan  karena keadaan ekonomi global semakin sulit diperkirakan dengan pemerintah AS juga mulai membuka medan perang dagang lawan Uni Eropa;

5. Jumlah cadangan devisa Indonesia sebagian bergantung pada kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia; sebagian besar penurunan nilai cadangan saat ini disebabkan  oleh dua faktor: defisit neraca dagang dan kenaikan yield obligasi pemerintah AS yang berakibat pindahnya "hot money" dari pasar modal Indonesia ke AS dll. Para investor melihat bahwa nilai IDR bergantung pada surplus dagang, neraca pembayaran dan neraca berjalan, investasi asing langsung maupun tidak langsung.

Sesungguhnya:

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun