Batu-batu mengeram di bawah reruntuhan hatiku
batu-batu ini, resahku itu, Gusti
ngeri yang meraung serupa harimau dengan taring hiu
menggerogoti akar batang-batang air dalam suksma
ribuan unggas pun hijrah berlarian
membawa sebongkah cinta dan seluruh senyum
tinggal sesobek doa
yang tak diperdulikan musim