Mohon tunggu...
Tiyas Mukhasanah
Tiyas Mukhasanah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Tadris Ips 2 - IAIN JEMBER

Semangat Belajar

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Perennialisme dan Pemikiran Tokoh-tokohnya

22 Mei 2020   20:32 Diperbarui: 22 Mei 2020   20:33 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

A. Filsafat Pendidikan Perennialisme

Perennialisme dalam bahasa latin yaitu perenis dan dalam bahasa inggris disebut abadi atau kekal. Perennialisme adalah aliran yang mundur kebelakang yaitu menggunakan kembali nilai atau prinsip pandangan yang kuat pada zaman kuno dan abad pertengahan, dengan demikian kepercayaan aksiomatis pada zaman kuno bisa dijadikan konsep dasar filsafat pendidikan zaman sekarang.

B. Pemikiran Tokoh-tokoh Filsafat Pendidikan Perennialisme

1. Robert Maynard Hutchins, seorang filsuf pendidikan dari Amerika. Menurut Robert Hutchins, bahwa untuk mendidik siswa yaitu dengan adanya kebebasan dan harus dididik dalam seni liberal. Seni liberal menurut pandangan Hutchins adalah suatu hal tidak bisa dipisahkan dalam mempersiapkan kehidupan.

Kaum perenialis konservatif dalam kurikulum pendidikan fokus pada bidang-bidang subjek yang mendasar. Perenialis sekuler yaitu kaum progresif yang menghafal banyak informasi dan melakukan pembelajaran dengan pengembangan pemikiran konseptual yang bermakna.

Dalam Perennialis membaca itu harus dilengkapi dengan investigasi timbal balik antara guru dan siswa untuk mendapat pemahaman konsep yang histori.

2. Ortimer Adler merupakan salah satu pendukung perenialisme yang berpendapat manusia adalah wujud yang berkenaan dengan kemampuan dilihat dari subjek aktif dan tindakan  yang dilakukan manusia itu sendiri serta merupakan makhluk sosial yang kehidupannya dalam komunitas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun