Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... SEO Specialist

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ragu Ambil KPR di Antara Mimpi Punya Rumah dan Realitas Dompet Anak Muda

16 Juni 2025   16:57 Diperbarui: 16 Juni 2025   16:22 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ragu Ambil KPR di Antara Mimpi Punya Rumah dan Realitas Dompet Anak Muda (Dokpri)

Money - "Punya rumah sendiri sebelum usia 30 itu goals." Kalimat seperti ini mungkin sering kamu dengar, dari motivator, konten TikTok, bahkan dari orang tua sendiri. Tapi kenyataannya, bagi banyak anak muda hari ini, impian punya rumah terasa makin jauh... bahkan sekadar buat DP saja sudah bikin pusing tujuh keliling.

Sekarang mari kita sama-sama membayangkan, kamu berusia antara 25--35 tahun, sudah kerja 3--8 tahun, dan mulai merasa butuh "pegangan hidup" berupa rumah. Tapi begitu dengar kata KPR, langsung muncul banyak pertanyaan,

"Yakin gue bisa nyicil sampai 20 tahun?" "Berapa total bunganya?" "Kalau nanti di-PHK gimana nasib rumahnya?" "Apa worth it sekarang ambil rumah atau mending investasi dulu?"

Kalau kamu sempat ragu atau bahkan takut untuk ambil KPR, kamu nggak sendiri. Di balik keinginan punya tempat tinggal yang layak, banyak anak muda Indonesia hari ini menghadapi kenyataan yang bikin mikir dua, tiga, bahkan empat kali.

Yuk kita kupas bersama, kenapa sih banyak yang ragu ambil KPR, dan apa yang bisa dipelajari dari keraguan itu?

Banyak anak muda ragu ambil KPR karena harga rumah mahal, gaji tak cukup, takut cicilan jangka panjang, dan prioritas hidup yang berubah. - Tiyarman Gulo

Harga Rumah

Fakta yang paling gampang dilihat, harga rumah naik terus tiap tahun, sedangkan gaji? Naiknya pelan banget, atau malah stagnan. Misalnya,

  • Harga rumah tipe 36 di pinggiran Jakarta sekarang sudah menyentuh Rp600--700 juta.
  • UMR Jakarta 2024 adalah sekitar Rp5,06 juta/bulan.
  • Gaji entry-level fresh graduate di banyak sektor masih berkisar Rp4--6 juta.

Kalau kamu menargetkan rumah seharga Rp600 juta, dan harus menyediakan DP minimal 15% (Rp90 juta), dengan cicilan sekitar Rp4,5--5 juta per bulan, gimana caranya bisa hidup layak sambil nyicil?

Ini belum termasuk biaya hidup lain, transportasi, makan, internet, jajan sesekali, dan nabung darurat. Nggak heran banyak yang akhirnya memilih menunda dulu impian beli rumah.

Uang Muka = Penghalang Pertama!

Ngomongin DP, sebenarnya itu tembok besar pertama yang bikin mental goyah. Karena bank biasanya minta 10--20% dari harga rumah, dan kalau kita ambil rumah harga Rp700 juta, maka DP-nya bisa mencapai Rp70--140 juta.

Coba pikir, kalau kamu nabung Rp2 juta per bulan, butuh 3--5 tahun tanpa gangguan untuk capai nominal DP. Padahal, ada biaya tak terduga tiap bulan, servis motor, ulang tahun temen, beli HP baru, atau sekadar healing ke Puncak.

Takut Terikat Cicilan 20--25 Tahun

Banyak anak muda merasa takut dan cemas dengan komitmen jangka panjang. Bayangkan, kamu ambil KPR sekarang umur 27, dan baru lunas di umur 52. Selama itu, kamu harus,

  • Tetap sehat.
  • Tetap punya penghasilan.
  • Nggak ada gangguan besar (PHK, pandemi, inflasi liar).
  • Nggak pindah kota/negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun