Mohon tunggu...
Tiyarman Gulo
Tiyarman Gulo Mohon Tunggu... SEO Specialist

Menulis adalah jalan cuanku!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru di Antara Profesi, Panggilan Jiwa, dan Pilar Sosial

25 Mei 2025   14:24 Diperbarui: 25 Mei 2025   14:24 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guru di Antara Profesi, Panggilan Jiwa, dan Pilar Sosial (Photo by The Conversation)

Pendidikan - Apa Jadinya Dunia Tanpa Guru?

Sebuah pagi di mana tak ada lonceng sekolah, tak ada sapaan "Selamat pagi, anak-anak!", tak ada coretan kapur di papan tulis, tak ada pelajaran yang disampaikan dengan hati dan senyum. Dunia mungkin tetap berputar, tapi akan berjalan dalam kegelapan intelektual dan kehilangan arah moral.

Tanpa guru, tak ada dokter. Tak ada arsitek. Tak ada pemimpin. Bahkan tak ada penulis artikel ini. Guru adalah benih dari semua profesi, akar dari peradaban, dan cahaya pertama bagi generasi masa depan.

Namun... apakah status guru hari ini sudah sesuai dengan peran besarnya?

Guru adalah profesi mulia yang mencakup keahlian, pengabdian, dan peran sosial dalam membentuk karakter generasi bangsa, bukan sekadar pekerjaan biasa - Tiyarman Gulo

Profesi atau Lebih dari Itu?

Ketika kita menyebut "pekerjaan", yang terbayang biasanya adalah kantor, meja kerja, jam 9 sampai 5, slip gaji, dan mungkin rapat yang membosankan. Tapi guru? Guru bukan hanya soal jadwal pelajaran dan upah bulanan.

Menjadi guru berarti menyelam dalam kehidupan manusia lain, membentuk masa depannya, menuntunnya mengenali dirinya sendiri, dan itu tak bisa dibayar lunas oleh uang.

Guru Sebagai Profesi Formal

Secara yuridis dan akademis, guru adalah profesi. Sama seperti dokter harus menempuh pendidikan kedokteran dan dokter muda, guru juga menempuh jalur panjang, kuliah di LPTK, praktik mengajar, hingga sertifikasi profesi.

Ada empat kompetensi utama yang wajib dikuasai,

  1. Pedagogik, memahami psikologi belajar anak.
  2. Profesional, menguasai materi pelajaran.
  3. Sosial, bisa membangun hubungan baik dengan siswa dan masyarakat.
  4. Kepribadian, jadi teladan secara moral dan etika.

Guru juga terikat dengan kode etik, misalnya dalam PGRI. Mereka tak bisa sembarangan bertindak. Ada kehormatan dan tanggung jawab dalam tiap kata yang mereka ucapkan di kelas.

Maka dari itu, secara keilmuan dan standar etika, profesi guru sejajar dengan dokter, insinyur, dan pengacara. Tapi... apakah perlakuan sosialnya juga sejajar?

Guru Sebagai Panggilan Jiwa

Tak sedikit guru yang mengajar di desa terpencil, menyeberangi sungai setiap hari, tidur di rumah bambu, digaji di bawah UMR, tapi tetap bertahan karena "anak-anak di sana butuh guru."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun