Kebijakan - Pemindahan pusat pemerintahan Indonesia ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur merupakan salah satu proyek strategis terbesar dalam sejarah negeri ini.Â
Keputusan untuk memindahkan ibu kota sebagai bentuk perubahan lokasi administratif dan mencerminkan visi besar pemerataan pembangunan di Indonesia.Â
Salah satu langkah yang sedang dipertimbangkan adalah memulai aktivitas pemerintahan di IKN sebelum penyelesaian penuh infrastruktur.Â
Wacana bahwa Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan beberapa menteri mulai berkantor di IKN lebih awal memunculkan berbagai implikasi yang menarik untuk dikaji lebih dalam.
Pemindahan ibu kota ke IKN mempercepat pembangunan, meningkatkan pengawasan, dan menunjukkan komitmen pemerintah, meski menghadapi tantangan infrastruktur dan sosial. - Tiyarman Gulo
Sejarah dan Alasan Pemindahan Ibu Kota
Gagasan pemindahan ibu kota bukanlah sesuatu yang muncul tiba-tiba. Sejak era Presiden Soekarno, ide untuk memindahkan pusat pemerintahan dari Jakarta sudah pernah dipertimbangkan. Beberapa alasan utama pemindahan ini meliputi:
- Jakarta telah berkembang menjadi salah satu kota dengan populasi terpadat di dunia, yang menyebabkan berbagai masalah seperti kemacetan parah, polusi udara, serta ketimpangan sosial yang tinggi.
- Jakarta rentan terhadap bencana alam seperti banjir akibat penurunan permukaan tanah dan naiknya permukaan air laut.
- Dengan memindahkan ibu kota ke Kalimantan, diharapkan akan terjadi pemerataan pembangunan yang lebih baik di seluruh wilayah Indonesia, tidak hanya terpusat di Pulau Jawa.
- Lokasi baru yang lebih luas dan terencana memungkinkan birokrasi bekerja lebih efisien tanpa hambatan dari kepadatan kota metropolitan seperti Jakarta.
Pengawasan Langsung terhadap Pembangunan
Kehadiran Wakil Presiden dan beberapa menteri di IKN dapat meningkatkan efektivitas pengawasan terhadap progres pembangunan. Dengan berkantor langsung di lokasi, mereka dapat mengidentifikasi kendala teknis, administratif, dan sosial yang mungkin muncul selama proses konstruksi.Â
Langkah ini memungkinkan pengambilan keputusan lebih cepat serta respons yang lebih adaptif terhadap tantangan yang muncul di lapangan.Â
Hal ini juga selaras dengan pandangan para pengamat kebijakan yang menilai bahwa kehadiran pejabat tinggi di IKN dapat mempercepat realisasi proyek.
Percepatan Transisi dan Penyesuaian
Pemindahan ibu kota merupakan soal infrastruktur dan menyangkut adaptasi aparatur negara terhadap lingkungan kerja baru. Memulai aktivitas pemerintahan sebelum infrastruktur sepenuhnya siap memungkinkan adanya transisi bertahap.Â
Aparatur sipil negara (ASN) serta pejabat tinggi dapat menyesuaikan diri dengan kondisi kerja di IKN lebih awal, sekaligus mengidentifikasi kebutuhan tambahan yang mungkin belum diperhitungkan sebelumnya.Â
Mantan Presiden Joko Widodo sendiri telah beberapa kali berkantor sementara di IKN untuk memastikan jalannya proyek ini tetap sesuai rencana.