Mohon tunggu...
Tiyarman Restu Putra Gulo
Tiyarman Restu Putra Gulo Mohon Tunggu... Penulis - Law dan Freelancer, 2 hal yang hampir mirip! | tiyarmangulo.blogspot.com
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis itu penting, biar gak lupa! Karena faktanya otak cuma bisa nyimpan 1/8 data yang diterima, habis itu lupa! | my blog: tiyarmangulo.blogspot.com | ig: @tiyarmangulo | wa: 0838-6723-2928

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Standar Kecantikan Seorang Wanita yang Menyesatkan

28 Juni 2022   16:47 Diperbarui: 28 Juni 2022   17:02 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Standar Kecantikan Seorang Wanita yang Menyesatkan | tiyarmangulo.com

"Standar kecantikan" adalah kata yang memiliki arti beragam bagi kalangan wanita. Adanya standar kecantikan yang ditetapkan oleh sekelompok orang atau masyarakat tersebut membuat wanita yang tidak cocok, seringkali menjadi sasaran perilaku tidak menyenangkan dari kelompok tertentu. 

Beberapa dari mereka bahkan menjadi korban bullying dan hinaan. Hal ini tentu menjadi masalah besar dan harus dihentikan. Standar kecantikan yang telah lama menjadi citra di beberapa belahan dunia tanpa disadari telah berubah, dengan implikasi yang sangat besar bagi banyak wanita. 

Efek positif dan negatif

Di Indonesia sendiri, ada beberapa standar kecantikan yang meski tidak tertulis, jelas bisa ditemukakan di masyarakat. Yakni, kulit putih, rambut panjang, dan sosok lurus ramping selalu menjadi gambaran wanita cantik yang sebenarnya sangat menyesatkan banyak orang.

Terlebih, banyak wanita yang mati-matian berusaha untuk mencapai standar kecantikan yang sulit atau bahkan tampak mustahil untuk dicapai. Mereka tidak lagi memikirkan kesehatan fisik dan mental, bahkan dari segi ekonomi mereka.

Banyak wanita lebih memilih untuk menyesuaikan diri dengan standar yang dihormati oleh masyarakat, daripada menerima identitas mereka sendiri, dengan dalih agar diterima oleh masyarakat. Berikut adalah beberapa cara untuk memerangi narasi menyesatkan tentang standar kecantikan tersebut :

1. Ingatlah bahwa setiap orang itu unik

Ingatlah bahwa setiap orang itu unik | tiyarmangulo.com
Ingatlah bahwa setiap orang itu unik | tiyarmangulo.com
Tentu saja, Tuhan menciptakan manusia yang berbeda satu sama lain. Manusia tidak sempurna, itulah yang membuat mereka sempurna. Jangan abaikan kesempurnaan yang diberikan Tuhan untuk mengikuti diri orang lain.

Setiap orang itu unik dan berbeda. Inilah yang membuat kita semua terbatas. Sebuah Brand bernama "Gucci" memberi harga mahal karena terbatas dan tidak mudah ditiru. Begitu pun juga dengan manusia.

2. Ubah rasa tidak cantikmu menjadi rasa syukur

Ubah rasa tidak cantikmu menjadi rasa syukur | tiyarmangulo.com
Ubah rasa tidak cantikmu menjadi rasa syukur | tiyarmangulo.com
Standar kecantikan Indonesia, wanita dianggap cantik jika berkulit putih. Bagaimana dengan beberapa orang yang secara genetik berkulit coklat? Apakah Anda harus membeli lotion tangan pemutih? Ini akan sangat sulit karena warna kulit itu diwariskan secara genetika. Syukuri nikmat Tuhan yang sudah diberikan!

3. Hidup sesuai standar kecantikan Anda sendiri!

Hidup sesuai standar kecantikan Anda sendiri! | tiyarmangulo.com
Hidup sesuai standar kecantikan Anda sendiri! | tiyarmangulo.com
Standar kecantikan setiap orang berbeda, karena setiap orang pada dasarnya berbeda. Tetapkan standar kecantikan Anda sendiri. Misalnya, saya bertekad untuk tidak malas mencuci rambut secara teratur atau saya merawat rambut hitam keriting saya dengan baik.

Ingat, kamu tidak bisa membuat semua orang menyukai dan menerimamu, beberapa orang yang benar-benar mencintaimu sudah cukup dan teruslah untuk mencintai dirimu sendiri.***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun