Mohon tunggu...
Tiyah Wahyuni
Tiyah Wahyuni Mohon Tunggu... Guru - Perempuan

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengajarkan Anak Keberagaman agar Kelak Punya Toleransi

17 November 2019   23:13 Diperbarui: 17 November 2019   23:20 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

kita sebagai orang tua wajib mengajarkan anak tentang perbedaan atau keberagaman dan toleransi. Mengajarkan keberagaman harus dilakukan sejak anak usia dini, karena sikap tidak  menghargai perbedaan atau keragaman tidak hanya terjadi pada orang dewasa tapi bisa terjadi pula pada anak-anak kita. 

Karena itulah menjadi kewajiban orangtua untuk membimbingnya. apalagi kita tinggal di negara indonesia yang sudah kita ketahui indonesia memiliki banyak keberagaman, baik keberagaman agama, adat istiadat, suku, budaya, serta bahasa. 

Jadi sebagai orang tua harus membuat anak terbiasa hidup dalam keberagaman.

Orang yang tidak terbiasa dengan keberagaman akan lebih cenderung merasa cemas akan sesuatu hal yang berbeda. Untuk mengajarkan keberagaman bisa dilakukan oleh orang tua dengan cara-cara yang sederhana di rumah, misalnya dengan cara memperkenalkan kepada anak bahwa setiap orang itu mempunyai perbedan warna kulit dan juga cara berpakaian.

Bukan menjadi hal yang tabu lagi kalau anak-anak itu cenderung mencontoh apa yang dia dengar dan mereka lihat, jadi orang tua harus menjadi roll model yang baik, harus mencontohkan perilaku yang menunjukkan kalau kita menghargai perbedaan.

Perlu kita ketahui jika anak tidak pernah diajarkan untuk membeda bedakan orang lain, maka anak akan tumbuh menjadi pribadi yang memiliki sikap empati dan toleransi terhadap sesama. orang tua mengajarkan keberagaman itu sebagai bekal agar mereka menjadi anak yang mudah bergaul dan toleran.

Dalam mengajarkan keberagaman pada anak semua anggota keluarga juga harus ikut andil, jadi bukan hanya orang tua saja, kunci utama dalam menanamkan keberagaman dan toleran  ialah komuniksi yang baik dengan anak, di dalam keluarga anak tidak hanya berkomunikasi dengan ibu dan ayah saja tapi dengan kakek, nenek, pengasuh dan juga kerabat lain, karena semua ikut serta dalam pengasuhan maka hendaknya memiliki visi yang sama.

Berikut cara yang bisa dilkukan oleh orang tua untuk menanamkan keberagama pada anak:
1. Menanamkan keberagaman bisa dengan globe atau peta dunia, orang tua bisa menjelaskan kepada anak bahwa dunia ini sangat kuas, diisi oleh banyak orang dengan latar belakang budaya yang berbeda beda tergantung dengan tempat tinggalnya. Intinya orang tua harus memberikan penjelasan yang semenarik mungkin, agar anak tertarik.

2. Mengajak anak jalan jalan ke banyak tempat, maksudnya disini bukan mengajak anak jalan- jalan keluar negeri, tapi mengajak anak menyusuri beberapa daerah di dalam kota yang masih kental dengan budaya tertentu.

3. Mengajak anak untuk ikuti acara budaya, salah satu cara untuk mengajarkan keberagaman pada si keci adalah dengan memperlihatkan secara langsung pada si kecil, jadi kalau orang tua tinggal di kota yang masih kental dengan budaya daerah, ajak si kecil menonton langsung pagelaran budaya tersebut, jika di tempat tinggal orang tua sudah tidak ada acara pagelaran budaya tidak perlu bingung, orang tua bisa mengajak anak menonton di youtube. Harus dengan awasan orang tua, jadi disitu orang tua juga sambil memberi pengertian pad anak, agar anak tidak salah paham.

4. Orang tua bisa memberikan contoh toleransi yang nyata pada anak,  hal ini bisa dilakukan saat orang tua sedang berbicara dengan orang yang berbeda budaya, nah disitu orang tua juga sambil memberikan penjelasan pada anak bahwa pada dasarnya semua orang itu sama. Tanamkan juga bahwa sesama manusia itu harus berlaku baik pada orang lain, tidak boleh menghakimi seseorang hanya karena orang tersebut berbeda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun